Mataram (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Bali terus melakukan sinergi untuk memulihkan sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19 dengan mengedepankan karakteristik daerahnya masing-masing.
"Promosi bisa dilakukan secara bersinergi dan bersama-sama dan tak saling mendahului serta saling mendukung di dalam memperkuat daerah tujuan wisata," kata Sekretaris Dewan DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Mahdi Muhammad saat menerima rombongan wartawan Bali di Mataram, Jumat.
Rombongan yang tergabung dalam Forum Wartawan (Forward) DPRD Provinsi Bali bersama Humas DPRD Bali itu terdiri dari wartawan media cetak, elektronik dan siber (online) yang dipimpin Kasubag Tata Usaha, Kepegawaian, Humas dan Protokol DPRD Bali I Kadek Putra Suantara dan Ketua Forward DPRD Bali Komang Suparta.
‘’Banyak hal yang bisa bersama-sama dikembangkan. Pertama dari sisi objek dan daya tarik wisata. Apa yang sudah ada di Bali, Lombok tak harus meniru apa yang ada di Bali, tetapi harus dikembangkan sesuai karakteristik daerahnya masing-masing,’’ ujar Mahdi, didampingi Kabag Humas DPRD NTB dan Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB Irul Mustofa.
Kedua, dalam promosi bisa dilakukan secara bersama-sama dengan mengedepankan karakteristik daerah tujuan wisata masing-masing sehingga tidak saling salip, tidak saling mendahului tetapi saling mendukung (back up), dan saling mendukung di dalam memperkuat daerah tujuan masing-masing.
Seperti kunjungan rekan-rekan media dari Forward DPRD Bali yang dapat menyatukan pemikiran, mempererat hubungan antara anak bangsa di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pengembangan pariwisata.
"Mudah-mudahan ke depan kita akan menyatu di dalam menyejahterakan masyarakat. Semangat rekan-rekan wartawan Bali luar biasa di dalam mempererat tali silaturahmi di antara anak bangsa,’’ ucapnya.
Mahdi mengatakan Bali sudah dikenal sebagai destinasi pariwisata sejak se-abad lalu, sementara Lombok baru dikenal oleh masyarakat internasional sejak tahun 1990-an. Jadi Lombok sebagai daerah tujuan wisata tetap hormat kepada Bali sebagai daerah tujuan wisata yang duluan berkembang. Karena strategi promosi, strategi pengembangan daerah tujuan wisata, pengembangan objek wisata semuanya ada di Bali.
"Jadi ilmu pariwisata ada di Bali. Kami belajar di Bali tentang bagaimana konsep memadukan antara daerah pegunungan, daerah persawahan dan daerah pantai,’’ ucapnya.
Dikatakan, kontur biografi Lombok hampir sama dengan Bali. Di Lombok selain bisa melihat gunung, ngarai, persawahan dan melihat pantai. Namun kelebihan ke Bali, sekali keliling Bali bisa melihat gunung, sawah dengan subaknya, dan Pantai Kuta dalam satu kali kunjungan. Tinggal ke depan bagaimana Lombok melihat potensi itu.
Mahdi mencontohkan, sirkuit Pertamina Mandalika yang dibangun dengan event internasional Pertamina MotoGP 2022, bukan warga NTB saja yang mendapatkan kemakmuran, tetapi juga teman-teman Bali yang juga mendapatkan dampak ekonominya. Misalnya pengusaha hotel lebih dulu menjual paket menginap plus menonton MotoGP, mobil-mobil mewah untuk transportasi justru datang dari Bali, Surabaya dan Jakarta. Di sini benar-benar saling mendukung dan berbagi rezeki.
‘’Dan masyarakat Lombok tidak akan menyaingi Bali dan kami tetap belajar dari Bali dan Bali itu menjadi poros pengembangan pariwisata Indonesia dan dunia. Ini perlu dipahami, bahwa Bali kondisinya luar biasa, orang dari manapun merasa nyaman dan enak karena menjadi barometer pariwisata dunia,’’ katanya.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha, Kepegawaian, Humas dan Protokol DPRD Bali Kadek Putra Suantara mengatakan salah satu dari lima unsur mendasar dalam pengembangan pariwisata yang berbudaya, berkelanjutan dan berdampak terhadap perekonomian masyarakat adalah dengan melibatkan kerja sama dengan media.
Kadek Putra mencontohkan betapa besar kekuatan media dalam ikut membangun pariwisata di tengah pandemi COVID-19. Seperti Bali kini mulai menggeliat di tengah kebijakan pemerintah pusat dan provinsi dengan adanya kelonggaran tidak lagi menggunakan tes rapid dengan syarat sudah vaksin dua kali dan seterusnya.
Kadek Putra berharap dengan menggeliatnya pariwisata dimana media ikut bersumbangsih dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali. Dengan pendapatan masyarakat meningkat, maka program-program pemerintah pusat maupun provinsi dapat tercapai dengan maksimal.
Dengan kunjungan bersama Forum Wartawan DPRD ke NTB, Kadek Putra juga berharap bisa menggali seluas-luasnya informasi yang tentunya dapat memberikan masukan khususnya kepada Dewan sesuai dengan tugas dan fungsi Dewan yaitu pembentukan perda, pengawasan, dan penganggaran. Dukungan dari Dewan ini tentunya bersinergi dengan masukan-masukan dari media yang arahnya untuk pembangunan Bali terutama sektor pariwisata ke depan menjadi lebih baik.
Sedangkan Ketua Forward DPRD Bali Komang Suparta mengatakan dengan kegiatan kunjungan tersebut dapat saling bertukar informasi dan menggali berita-berita yang berpotensi memajukan kedua daerah ini.
"Dengan kegiatan kunjungan ini, kami berharap nantinya bisa saling mendapatkan informasi yang selanjutnya untuk memberitakan guna membangun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peran kami untuk mempublikasikan pembangunan-pembangunan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat," ujar Komang Suparta yang juga wartawan Kantor Berita Antara.