Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
Presiden Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, yang ditayangkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa, menegaskan, yang jelas, masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini.
Presiden menyampaikan di tahun 2022 ini, Indonesia menghadapi banyak tantangan dan ketidakpastian global yang semakin meningkat. Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung dua tahun, pada tahun 2022 ini belum juga selesai.
Presiden mengatakan perekonomian dunia masih belum pulih total, bahkan kelangkaan energi, kelangkaan pangan, kelangkaan kontainer, serta inflasi yang tinggi terjadi di banyak negara di belahan dunia.
"Pada saat dunia mulai bangkit memulihkan perekonomian, bulan lalu, Februari terjadi perang, yang membuat pusing semua negara," kata Presiden.
Baca juga: Presiden: IKN Nusantara motor inovasi bagi akselerasi ekonomi
Menurutnya, hal tersebut akan memperdalam krisis perekonomian dunia dan meningkatkan ketegangan politik dunia.
"Harga minyak naik, gas naik, bahan baku pupuk naik, dan harga gandum juga naik, inflasi tentu saja juga semakin meningkat," ujar Presiden pula.
Presiden menekankan permasalahan-permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Kepala Negara menekankan, tantangan-tantangan tersebut harus disikapi dengan sangat hati-hati. Dibutuhkan kerja sama, kolaborasi antara Pemerintah dan pelaku usaha, serta dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat serta implementasi yang efektif.
Presiden menyampaikan, agar masyarakat tidak menjadi korban ketidakpastian global yang terjadi, maka investasi yang menciptakan lapangan kerja harus terus ditingkatkan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan harus terus diupayakan.