Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menilai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memiliki peran vital dalam menginformasikan pembangunan di Pulau Dewata kepada masyarakat luas.
"Sejak menjadi anggota DPR-RI, saya sangat paham bahwa insan media massa berperan vital memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat," kata Koster saat memberikan sambutan pada pelantikan anggota PWI Kabupaten Buleleng periode 2021-2024 di Gedung Wanita Laksmi Graha, Kota Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan wartawan berperan penting dalam upaya mewujudkan iklim demokrasi sehingga mampu mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Wartawan dengan media massanya juga dinilai mampu menyampaikan secara akurat agenda-agenda pembangunan dari pemerintah daerah, termasuk keluhan-keluhan dari masyarakat yang disampaikan melalui media massa.
Baca juga: MPR gandeng PWI Bali gelorakan Empat Pilar Kebangsaan di saat pandemi
Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu pun mengaku bahwa pihaknya hampir setiap pagi memantau perkembangan media massa di Pulau Dewata dengan membaca media cetak maupun memantau media elektronik.
"Setiap pagi hampir semua media saya baca. Baik perkembangan pembangunan di provinsi maupun kabupaten/kota. Biasanya kalau ada permasalahan saya langsung hubungi kepala daerahnya agar segera melakukan penanggulangan," ujarnya.
Menurut Koster, perkembangan zaman yang serba cepat juga menuntut pemerintah agar melakukan program-program yang cepat dan tepat pula. "Era sekarang adalah masyarakat itu butuh layanan cepat. Oleh karena itu tidak bisa (pemerintah daerah) bekerja dengan cara biasa," papar dia.
Baca juga: Ketum PWI: masyarakat akan beralih dari hoaks bila kompetensi wartawan meningkat
Terkait pembangunan di Pulau Dewata, Koster berharap wartawan agar secara intensif menyebarkan informasi mengenai pembangunan dalam berbagai sektor, baik pembangunan fisik dan pembangunan budaya dan kemanusiaan di Provinsi Bali.
"Sepanjang 3,5 tahun kepemimpinan saya. Fokus pada penataan pembangunan dengan visi 'Nangun Sad Kertih Loka Bali' melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera, bahagia sekala (jasmani) dan niskala (rohani) sesuai dengan prinsip Tri Saksi Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," katanya.