Malang, Jatim (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, kembali menerapkan perkuliahan secara daring 100 persen setelah sempat menerapkan perkuliahan secara hybrid (daring dan luring).
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Aulanni’am di Malang, Sabtu, mengemukakan kembalinya perkuliahan ke sistem daring ini dikarenakan meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Malang, sehingga UB dengan surat perintah Rektor mengharuskan kegiatan kuliah kembali secara daring.
Penetapan penerapan perkuliahan daring 100 persen tersebut tertuang dalam Surat Perintah Rektor Nomor 2196/UN10/TU/2022 tanggal 11 Februari 2022.
Baca juga: Universitas Brawijaya Malang bentuk Satgas Cegah COVID-19
“Kebijakan kuliah daring ini dilakukan sambil menunggu perkembangan kasus COVID-19, sampai ada masukan dari Satgas COVID-19 UB bahwa boleh kembali ke sistem perkuliahan hybrid,” kata Prof Aulanni’am.
Untuk menekan naiknya angka penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus, Satgas COVID-19 UB aktif memantau, melacak, dan melaporkan kasus COVID-19 di universitas.
Baca juga: Biodiesel karya mahasiswa Universitas Brawijaya juara di Malaysia
Demikian juga Satuan Pengamanan Kampus diwajibkan melakukan penertiban kegiatan yang melanggar protokol kesehatan di fasilitas publik yang ada di dalam kampus secara rutin.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 UB Prof Dr Sri Andarini menuturkan Satgas menyediakan hotline khusus untuk melayani mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terpapar COVID-19.
Sivitas akan diarahkan oleh Satgas sesuai indikasi, apakah harus isolasi mandiri di rumah, di isolasi terpusat (isoter) atau perawatan lebih lanjut.
“Satgas akan mengevaluasi setiap pekan, jika memang kasus COVID-19 sudah melandai akan dipertimbangkan lagi untuk kuliah hybrid,” kata Andarini.
Universitas Brawijaya kembali lakukan kuliah daring 100 persen
Sabtu, 12 Februari 2022 9:50 WIB