Malang (Antara Bali) - Limbah aluminium yang diolah menjadi deodorant
karya mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (FT-UB) Malang meraih penghargaan internasional di ajang 2nd
International Art Creativity and Engineering Exhibition.
Ketua Tim penemu limbah aluminium yang disulap menjadi deodorant
tersebut, Surya Diki, di Malang, Jawa Timur, Sabtu mengemukakan karya
ini terinspirasi dari sulitnya limbah aluminium terdegradasi dari
lingkungan, namun di sisi lain aluminium merupakan salah satu unsur
penyusun tawas, bahan dasar deodoran.
"Limbah aluminium bisa didapatkan dari kaleng atau bekas aluminium foil pada kemasan obat dan minuman instan," kata Surya.
Ia menjelaskan proses pembuatan produk yang telah dikembangkan
selama dua bulan di Laboratorium Sains Teknik Kimia UB tersebut dengan
cara mengekstrak limbah aluminium dengan Kalium Hidrooksida (KOH),
kemudian direaksikan dengan Asam Sulfat (H2SO4) yang nantinya akan
menghasilkan Kalium Aluminium Sulfat atau tawas.
"Kelebihan
produk ini tidak mengandung unsur klorin (CI) yang dapat menyebabkan
iritasi kulit," tambah mahasiswa semester 5 tersebut.
Menurut dia, aluminium juga berfungsi untuk mengecilkan pori-pori
kulit sehingga tidak mengeluarkan keringat (antiperspirant). Dari hasil
uji coba produk juga didapatkan hasil derajat keasaman pada kulit (PH)
mencapai 3,9 atau sesuai dengan kondisi kulit manusia.
Biaya produksi deodoran yang berbahan baku limbah aluminium dan
diberi nama Alumunium Cans Antiperspirant Deodorant (ALCANDEON) atau
alat penghilang bau badan itu sekitar Rp10.000/biji.
Penghargaan 2nd International Art Creativity & Engineering
Exhibition tersebut diselenggarakan oleh Universitas Ubudiyah Indonesia
(UUI) di Banda Aceh, 20-21 Juli 2016. Kegiatan tersebut telah diakui
organisasi invention dunia World Invention Intellectual Property
Associations (WIPA).
Tim ALCANDEON FT-UB terdiri dari Surya Diki Andrianto, Rachdian
Rizqi Abadi, Septia Astuti, dan dibimbing oleh dosen Bambang Ismuyanto.
Pada kompetisi ini mereka juga meraih penghargaan di bidang Environment
berupa Gold Medal dan Special Award dari Association Innovation Award
(AIA) Korea Selatan.
Ajang ini diikuti 60 peserta baik dari siswa tingkat SMA/SMK maupun
mahasiswa dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia,
Bangladesh, Kamboja, dan Korea Selatan. (WDY)
Mahasiswa Universitas Brawijaya Mengolah Limbah Aluminium Jadi Deodorant
Sabtu, 6 Agustus 2016 13:22 WIB