Jakarta (ANTARA) - Sekretaris I Pertemuan G20 Rudy Rahmaddi mengatakan dua pertemuan G20 jalur keuangan atau finance track yang sebelumnya disiapkan di Bali pada 15-18 Februari 2022 diputuskan untuk dipindahkan pelaksanaannya ke Jakarta.
Kedua pertemuan tersebut adalah 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor).
"Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi, seiring dengan meningkatnya paparan COVID-19 varian Omicron," kata Rudy dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG di bulan Juli 2022 yang semula diselenggarakan di Jakarta, akan dialihkan ke Bali.
Baca juga: Luhut: pertengahan Februari-awal Maret, puncak Omicron di Indonesia
Penjelasan tersebut diberikan seiring dengan beredarnya surat Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik nomor S-3/G.20.33/2022 tanggal 19 Januari 2022 perihal penyampaian informasi pemindahan lokasi kegiatan G20 di media dan masyarakat.
Surat tersebut merupakan komunikasi panitia dengan para pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi rutin dalam rangka penyiapan pertemuan G20.
Rudy menuturkan pertemuan G20 adalah serangkaian pertemuan di jalur keuangan dan jalur sherpa dengan total sekitar 345 pertemuan pada level Engagement Group, Working Group, Deputi, dan Menteri/Gubernur Bank Sentral, dengan puncaknya akan dihadiri oleh Kepala Negara pada KTT bulan November 2022 di Bali.
"Bali sebagaimana diputuskan Bapak Presiden, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sudah dimulai pada bulan Desember 2021," tegasnya.
Sebagai bagian dari penyelenggara G20 jalur keuangan, ia memastikan pihaknya akan terus berupaya yang terbaik untuk menyelenggarakan pertemuan G20 dengan senantiasa memantau secara ketat perkembangan situasi pandemi yang sangat dinamis dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, dengan selalu mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat.