Jakarta (ANTARA) - Pertemuan puncak kepala negara dan kepala pemerintah dari negara-negara G20, KTT G20, kembali digelar di Rio de Janeiro, Brasil pada 18-19 November 2024.
Dalam KTT tersebut, kelompok yang terdiri dari 19 negara serta Uni Eropa dan Uni Afrika itu membahas tiga agenda utama yaitu inklusi sosial, reformasi global dan keberlanjutan.
KTT G20 Brasil merupakan pertemuan tingkat tinggi kedua yang dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto setelah menghadiri KTT APEC di Lima, Peru pada 15-16 November 2024.
Berikut sejumlah rangkaian kegiatan Presiden Prabowo pada KTT G20 Brasil
Membahas isu strategis dengan Sekjen PBB Antonio Guterres
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas dedikasi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam mendukung perdamaian dan keadilan internasional dalam pertemuan bilateral mereka di sela KTT G20.
Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung PBB, termasuk dalam isu seperti keamanan pangan, pengentasan kemiskinan, pelanggaran HAM dan krisis di Palestina, serta siap berkontribusi, termasuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan upaya keras Indonesia dalam menyikapi perubahan iklim dengan menginisiasi energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Guterres pun memuji peran strategis Indonesia dalam kerja sama internasional dan menganggap Indonesia sebagai mitra yang sangat penting untuk PBB.
Dia juga menyatakan kesiapan PBB untuk terus mempererat kerja sama dengan Indonesia dalam mewujudkan reformasi Dewan Keamanan PBB dan institusi keuangan internasional.
Baca juga: Momen keakraban Presiden Prabowo bersama pemimpin dunia di KTT G20 Brasil
Menghadiri peluncuran Inisiatif Global Alliance against Hunger and Poverty
Presiden Prabowo Subianto menghadiri peluncuran inisiatif “Global Alliance against Hunger and Poverty” dalam acara KTT G20 Brasil.
Peluncuran inisiatif tersebut dipimpin oleh Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang menyerukan aksi global untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan yang masih menjadi tantangan mendesak dunia.
Peluncuran “Global Alliance against Hunger and Poverty” menjadi salah satu tonggak penting dalam KTT G20 Brasil, yang menegaskan komitmen kolektif untuk membangun dunia yang lebih adil dan sejahtera.
Aliansi tersebut telah mendapatkan dukungan dari 81 negara, 26 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan serta berbagai yayasan dan organisasi non-pemerintah.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam peluncuran tersebut mencerminkan peran aktif Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan memperjuangkan masa depan yang lebih inklusif.
Menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering ke-2
Presiden Prabowo menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering ke-2 yang diselenggarakan oleh Meksiko sebagai Ketua MIKTA 2024 di sela-sela KTT G20 Brasil.
Pertemuan MIKTA di KTT G20 Brasil menegaskan peran forum tersebut sebagai wadah konsultasi untuk mendorong kerja sama yang inklusif dan responsif terhadap isu-isu global.
Para pemimpin MIKTA juga menyoroti pentingnya memperkuat hubungan antara negara anggota dalam menghadapi tantangan global.
Baca juga: Prabowo bertemu para pemimpin MIKTA di KTT G20 Brasil
Menegaskan komitmen RI tanggulangi kelaparan dan kemiskinan
Dalam KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam menanggulangi kelaparan dan kemiskinan.
Prabowo menjelaskan bahwa pemerintahannya menjadikan penanggulangan kelaparan dan kemiskinan sebagai prioritas nasional, serta menyampaikan rencana konkret untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia.
Dia pun menekankan program makanan bergizi gratis untuk anak-anak merupakan hal yang sangat penting dari strategi pemerintahan Indonesia sekarang ini.
Mendesak gencatan senjata segara di Gaza dan Ukraina
Dalam KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo mendesak agar gencatan senjata di Gaza dan Ukraina segera dilakukan.
Prabowo menegaskan dukungannya terhadap negara-negara kawasan selatan serta mendesak seluruh anggota G20 untuk mengambil langkah konkret dalam menangani konflik yang terjadi saat ini agar perdamaian dan stabilitas tercapai.
Dia juga mendesak negara-negara anggota G20 untuk memanfaatkan kekuatan kolektif mereka untuk memperkuat upaya multilateral dalam menyelesaikan konflik saat ini.