Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mewujudkan janji lamanya untuk menari Kecak bersama hampir 100 seniman yang ikut dalam aksi seni yang digelar di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis malam.
Sebagai bentuk keseriusannya, pada Rabu (22/12) malam Hasto bersama peserta berlatih selama 2 jam. Usai latihan itu, pada Kamis malam ini disajikan dalam sebuah pertunjukan.
Rencananya, aksi menari Hasto ini akan ditayangkan dalam rangkaian peringatan HUT ke-49 PDIP yang bertema "Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya".
Hasto mengatakan tarian kecak mempunyai cerita, sejarah, hingga filosofi tarian khasnya.
"Ternyata menari bareng-bareng beda, ada aliran energi spiritual ketika menari bersama-sama. Saya merasakan adanya gelora terkombinasi rasa kagum pada Sang Pencipta. Hal itulah yang saya rasakan saat menari kecak. Saat mengangkat lengan dan meneriakkan cak, cak, cak. Ada gabungan olah rasa, pikir dan gerak badan dalam satu irama," kata Hasto dalam siaran persnya.
Proses tari kecak yang direkam secara khusus itu, terdiri dari empat babak.
"Pertunjukkan ini sebagai bagian penghormatan terhadap kebudayaan Bali dan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-49 PDI Perjuangan," ucap pria asal Yogyakarta itu.
Diketahui, Hasto pada Oktober 2018 lalu pernah berjanji akan menari Kecak bila pasangan calon I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) terpilih Gubernur dan Wagub Bali.
"Saya pernah membuat janji kepada masyarakat Bali, kalau Pak Wayan Koster dan Cok Ace menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, saya akan mempersembahkan sebuah tari Kecak sebagai rasa syukur dan juga komitmen bagaimana kepemimpinan Pak Koster dan Cok Ace terus membangun kebudayaan Nusantara, terutama Bali sebagai bagian dari nafas ibu pertiwi dengan menggelorakan seluruh rasa cinta tanah air melalui kebudayaan," ujarnya.
Janji itu baru bisa dipenuhi sekarang karena pilkada serentak tahun 2020 dan pandemi COVID-19, sehingga tertunda terus, kata Hasto.
Sementara itu, para penari yang mendampingi Hasto dikoordinasikan oleh Bli Yanthu, seorang seniman asal Bali.