Badung (ANTARA) - Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, ekspansi bisnis kredit bank pembangunan daerah atau BPD dapat lebih dioptimalkan lagi dengan pemanfaatan data kredit digital (digitalisasi) serta partisipasi pada program penjaminan kredit bagi pelaku usaha terdampak COVID-19.
“Era ekonomi digital yang disruptif membuka peluang bagi bank pembangunan daerah untuk membukukan pertumbuhan usaha secara sehat dan berkesinambungan dengan memanfaatkan kemampuan dan kekayaan data kredit secara digital, sehingga keputusan dapat diambil secara cepat dan efisien," ujar Yohanes Arts Abimanyu dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengatakan, dengan posisi strategisnya pada sistem perekonomian daerah, BPD diyakini mampu memacu pertumbuhan melalui modernisasi proses dalam rangka peningkatan efisiensi dan kualitas layanan terlebih di era saat ini.
"Analisa kredit berbasis credit scoring yang diakses secara digital, dikombinasikan dengan program penjaminan kredit bagi pelaku usaha terdampak COVID-19 akan mendorong ekspansi pertumbuhan bisnis penyaluran kredit dengan risiko yang termitigasi, selain tentunya berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi," katanya.
Baca juga: Bank BPD Bali gandeng STMIK Primakara berikan dana stimulus usaha pada UMKM
Tidak hanya bagi kreditur, Yohanes Abimanyu menjelaskan, debitur juga akan memperoleh manfaat berupa terbukanya akses pembiayaan bagi kalangan unbanked dan sumber modal kerja bagi pelaku usaha yang terdampak COVID-19.
Namun demikian, peningkatan aktivitas dan perluasan cakupan pembiayaan di sisi bank menurutnya juga harus diimbangi juga dengan penguatan pengelolaan risiko kredit secara efektif, efisien dan terukur yang salah satunya melalui program penjaminan kredit.
"Hal ini akan memberikan kepastian kepada bank dalam kondisi timbulnya risiko gagal bayar," ungkapnya.
Untuk membahas hal tersebut, pihaknya bersama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) juga telah menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Peluang Pertumbuhan Kredit BPD melalui Digitalisasi Data Kredit dan Program Penjaminan Kredit Nasional di Era New Normal” di kawasan Kuta, Badung, Kamis (18/11).
Baca juga: Gubernur minta BPD Bali lebih progresif majukan ekonomi daerah
Pada kegiatan itu, Abimanyu juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan data secara optimal akan memberikan manfaat signifikan bagi kemajuan bisnis guna mempercepat pertumbuhan usaha.
"Sebagai penyedia laporan informasi perkreditan, kami mendorong kalangan BPD untuk memanfaatkan informasi perkreditan secara digital guna mendorong efisiensi biaya, menjaga kualitas aset kredit, mengurangi NPL serta membuka peluang bisnis yang belum sepenuhnya tergarap," ujarnya.