Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyerahkan pilot project (proyek percobaan) revitalisasi toilet di Pantai Kuta, Bali, kepada pemangku kepentingan setempat.
"Harapan kami, apa yang sudah kita bangun akan terus berkelanjutan dan pihak industri serta pemda (pemerintah daerah) dapat bekerja sama untuk mewujudkan toilet bersih kualitas hotel bintang lima di destinasi," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, pada 2022, program revitalisasi toilet akan dilanjutkan di Kuta Bali sebagai percontohan untuk daerah lainnya.
Penyerahan itu menandakan bahwa pengerjaannya telah selesai dan siap dimanfaatkan oleh para pengunjung yang berwisata ke Pantai Kuta.
Baca juga: Kemenparekraf revitalisasi toilet di Bali dan DPSP (video)
Program revitalisasi toilet telah diluncurkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada 17 Maret 2021.
Kegiatan revitalisasi toilet merupakan kolaborasi Kemenparekraf dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) serta industri sanitasi dalam menghadirkan toilet yang nyaman bagi wisatawan.
Juga memenuhi unsur kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan yang menjadi perhatian utama wisatawan pascapandemi.
Jemadu juga menyampaikan bahwa saat ini ranking Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) Indonesia berada di urutan 102 dari 140 negara dalam aspek health and hygiene.
Baca juga: Kemenparekraf revitalisasi toilet Pura Lempuyang di Karamgasem-Bali
Karena itu, dikatakan program revitalisasi toilet di destinasi ini sangat tepat sasaran dan tepat manfaat.
Mulai tahun ini, lanjutnya, pelatihan pengelolaan toilet di destinasi sudah masuk dalam menu Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Pariwisata sehingga diharapkan toilet yang ada di destinasi tidak lagi terkesan kumuh dan kotor.