Beijing (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mempromosikan program ekonomi hijau di ajang Pameran Perdagangan dan Investasi Internasional China (CIFIT) di Xiamen, Provinsi Fujian, kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Minggu.
"Di sela-sela CIFIT itu, kami bersama KJRI Guangzhou menggelar forum bisnis," kata Djauhari.
Forum bisnis yang digelar mulai Rabu (8/9) itu mengambil tema "China (Fujian) Indonesia Green Economic Cooperation Conference" dan diikuti 100 peserta, baik secara daring maupun luring.
Beberapa kawasan industri di Indonesia yang sudah menerapkan ekonomi hijau mendapatkan kesempatan melakukan presentasi.
Mereka adalah Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, JIIPE-Java Integrated Industrial & Ports Estate, dan Fuzhou Yuanhong Investment Zone.
Fuzhou Yuanhong merupakan mitra Indonesia dalam kerangka kerja sama "Two Countries Twin Parks" antara Indonesia dan Provinsi Fujian.
Deputi Direktur Jenderal Departemen Perdagangan Provinsi Fujian Huang Dezhi mengatakan penyelenggaraan forum bisnis itu adalah implementasi dari kesepakatan pemimpin kedua negara untuk memperkuat kerja sama dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).
Menurut dia, Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara yang menjadi tujuan investasi dan mitra dagang terbesar Fujian.
Di tengah situasi pandemi COVID-19, nilai perdagangan Indonesia dan Fujian pada tahun 2020 meningkat 8,3 persen.
Pada semester I/2021, volume perdagangan kedua pihak meningkat 29,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada bulan Januari 2021, Indonesia dan Fujian telah menandatangani kesepakatan pembentukan kerja sama "Two Countries Twin Parks" yang menandai penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-China.
Fujian banyak melahirkan taipan yang sangat sukses dalam berbisnis di Indonesia, termasuk Sudono Salim alias Liem Sioe Liong.