London (Antara Bali) - Pembangunan dan investasi infrastruktur bandara di Afrika harus ditingkatkan agar industri Penerbangan di benua tersebut dapat terus berkembang, demikian Laporan Wawasan Pasar Penerbangan terkini OAG yang diumumkan hari ini.


Analisa dari OAG, pemimpin global dalam intelejensi penerbangan dan merek UBM Aviation, mengungkapkan bahwa sementara kapasitas penerbangan baru-baru ini telah berkembang secara luas di Afrika sejalan dengan peningkatan PDB, yakni sebesar 5% per tahun, ekspansi tersebut belum diimbangi dengan investasi dalam infrastruktur bandara.
Bandara yang lebih kecil di seluruh wilayah masih menghadapi tantangan infrastruktur yang digabungkan, dalam beberapa kasus, dengan fasilitas umum yang buruk. Dan sebagaimana yang banyak dilaporkan di media dunia, kebanyakan negara bagian kurang mampu mengakomodasi penumpang transit antara bandara. Jika perekonomian negara-negara ini akan mewujudkan sepenuhnya potensi mereka dan menginginkan rencana pertumbuhan, maka infrastruktur bandara harus ditangani dan lebih banyak kemajuan dibuat.


Di mana investasi infrastruktur di Afrika telah dilakukan, industri penerbangan telah berkembang pesat dalam laporan ini. Tidak ada tempat yang digambarkan lebih baik daripada di Nigeria, Kenya dan tentu saja Afrika Selatan. Pada tahun 2011, South African Airways membukukan pendapatan hampir US$3 miliar, naik 2% dibandingkan dengan tahun 2010, sementara Kenya Airways, yang bergabung dengan Aliansi Skyteam pada tahun 2010, melaporkan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun sebesar 21,3% hingga US$ 988 juta.


Sudah pasti karena bentangan geografisnya yang besar, benua itu secara tradisional telah diabaikan untuk tujuan yang lebih mapan oleh investor. Apakah itu siap untuk berubah?

 Direktur Penjualan Internasional (Eropa & Afrika) di OAG, Mory Camara, percaya hal itu, dengan menunjuk pengaruh China yang semakin besar di kawasan tersebut.
"China tampaknya mengambil pendekatan investasi jangka panjang di Afrika, dengan Cadangan Mineral Strategis dan Dana Pembangunan China-Afrika dua contoh hubungan China yang berkembang di Afrika. Karena manfaat ekonomi dari pengaturan dagang ini sangat terasa di benua tersebut, industri Penerbangan dan permintaan akan perjalanan udara akan meningkat sebagaimana yang telah dilakukan di negara lain karena mereka berkembang".
Optimisme untuk masa depan meskipun diredam oleh fakta dasar bahwa infrastruktur itu perlu dikembangkan sejalan dengan tingkat perkembangan maskapai penerbangan. Hanya dengan menyatukan pemerintah, maskapai penerbangan dan investor, Afrika dapat benar-benar mulai mengembangkan potensinya.


Tinjauan rinci pertumbuhan penerbangan di Afrika, dan bagaimana otoritas penerbangan harus memajukan upaya meningkatkan infrastruktur bandara guna mendukung pertumbuhan terus-menerus, tersedia untuk diunduh sekarang di www.oagaviation.com/africa.


Catatan untuk Editor:

 OAG, merek UBM Aviation, adalah sumber terpercaya informasi penerbangan dan layanan analitis. Database penerbangan terkemuka kami yang tak tertandingi dalam skala, akurasi dan kelengkapan merupakan bagian integral dari operasi industri penerbangan dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.oag.com.
UBM Aviation, anak perusahaan UBM plc, adalah pelopor solusi penerbangan inovatif terkemuka di pasar. Merek kami yang langsung dikenali menyediakan data, analisa, peristiwa, media dan jasa konsultasi yang mendorong pengembangan jasa penerbangan dan pertumbuhan finansial bagi bisnis pelanggan kami. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ubmaviation.com.

KONTAK: Andrew Sibley, Corporate Communications, UBM< Aviation, +44 (0)1582 695166, pressoffice@ubmaviation.com
.
(PRW/M038/T007)
OAG Analysis Selidiki Potensi Dan Persyaratan Fundamental Bagi Pertumbuhan Penerbangan Afrika
Senin, 16 Juli 2012 17:50 WIB