Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 60 anak buruh "suun" atau pekerja pengangkut barang dagangan di Pasar Badung Denpasar mengikuti kegiatan belajar yang digelar di aula lantai empat pasar itu.
"Upaya ini merupakan bentuk keprihatinan kami karena mereka ikut orang tuanya bekerja di pasar dan bahkan mereka malah mengemis di sini, tanpa tahu apa itu belajar," kata Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pelayanan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Luh Anggreni, Sabtu.
Menurut dia, anak-anak itu sebagian besar anak yang tidak pernah bersekolah dan anak putus sekolah, berusia antara enam tahun hingga 14 tahun.
Sebagian besar anak tersebut merupakan anak pekerja Suun di Pasar Badung yang berasal dari Kabupaten Karangasem.
Kegiatan belajar itu dilakukan setiap dua kali dalam seminggu yakni pada Jumat dan Sabtu dengan materi pelajaran meliputi membaca dan menulis, berhitung, hingga kesehatan dan kebersihan.
Dia mengatakan bahwa para pengajar saat ini didatangkan dari Lentera Anak Bali (LAB), sebuah lembaga swadaya peduli anak di Denpasar dan para sukarelawan yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.(DWA)