Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Bali melatih guru untuk menangani anak berkebutuhan khusus sehingga tetap memberikan pendidikan inklusif kepada siswa.
"Para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus memiliki karakteristik dan jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus," kata Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Identifikasi dan Penanganan Dasar Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Guru PAUD di Buleleng, Bali, Selasa.
Menurut dia, guru PAUD memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan stimulasi yang optimal bagi tumbuh kembang anak, termasuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
"Kita menyadari bahwa setiap anak memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda-beda, termasuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Keberadaan anak berkebutuhan khusus di lingkungan belajar kita merupakan sebuah keberagaman yang harus kita syukuri dan kita layani dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar ajak siswa berkebutuhan khusus dalam lomba HUT Kemerdekaan
Baca juga: Pemkot Denpasar ajak siswa berkebutuhan khusus dalam lomba HUT Kemerdekaan
Astika mengatakan Disdikpora Kabupaten Buleleng telah memberikan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat dengan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) bidang pendidikan.
"Ini akan membantu masyarakat dan juga satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP agar bisa terlayani utamanya terkait dengan pendidikan baik akses maupun penanganan lainnya, sehingga anak-anak disabilitas bisa mendapatkan hak yang setara untuk mengakses pendidikan yang bermutu," katanya.
Pihaknya berharap para guru PAUD dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengidentifikasi serta menangani anak berkebutuhan khusus dengan langkah nyata untuk mencapai tujuan tersebut.
"Kita berharap ke depannya dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi semua anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing," katanya.
Adapun kegiatan digelar selama dua hari, diikuti sebanyak 30 orang peserta dari unsur Guru PAUD dan Pengasuh Kelompok Bermain yang ada di Buleleng.
Kegiatan menghadirkan narasumber Pendidikan Inklusif Provinsi Bali, RSUD Buleleng, Biro Konsultan Psikologi Pradnyagama, Yayasan Cahaya Impian Masa Depan, dan Guru Pendidikan Khusus Kabupaten Buleleng.
Baca juga: PKK Tabanan utamakan pendidikan inklusi anak berkebutuhan khusus
Baca juga: PKK Tabanan utamakan pendidikan inklusi anak berkebutuhan khusus