Denpasar (Antara Bali) - Melemahnya ekspor vanili dari Bali ke berbagai negara berdampak pada menurunnya penerimaan devisa dari sektor perkebunan selama triwulan I/2012.
"Hasil ekspor komoditas perkebunan rakyat melorot dari 509 ribu dolar AS menjadi 77 ribu dolar AS selama Januari-Maret 2012. Hal itu dipicu oleh tiadanya ekspor vanili," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Selasa.
Selama 2011 mencapai 30 ton dengan nilai 458 ribu dolar AS. Namun hingga triwulan I/2012 belum ada sama sekali ekspor vanili.
Bagiada tidak mengetahu pasti penyebab tidak adanya ekspor vanili itu, apakah tidak ada produksi atau harganya rendah.
Sementara Dinas Perkebunan Provinsi Bali mencatat harga vanili basah Rp15.000 per kilogram, sedangkan vanili kering Rp80.000 per kilogram.
Harga tersebut dianggap rendah sehingga petani di Bali enggan menanam vanili. Apalagi saat ini serangan hama masih sulit diatasi.(LHS/T007)
Tanpa Vanili Devisa Perkebunan Bali Melorot
Selasa, 10 Juli 2012 16:22 WIB