Denpasar (Antara Bali) - Sebuah seni pertunjukan dinilai berhasil, jika mampu memberikan kepuasan dan kenikmatan holistik, dengan menyuguhkan garapan seni yang mampu membangkitkan kenikmatan visual dan fisikal bagi mata.
"Selain itu memberikan santapan audio bagi telinga, petuah serta pesan-pesan penting lainnya yang mudah dicerna oleh otak sehingga penonton merasa puas dan terhibur," kata Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof Dr I Wayan Dibia di Denpasar, Selasa.
Alumnus University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, itu menjelaskan, dalam membangkitkan rasa kebersamaan untuk menyukseskan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan, hampir semua seniman dapat melakukannya dengan menggunakan berbagai sumber lakon.
Satu hal yang harus dilakukan seniman adalah untuk menemukan atau menggali pesan-pesan inti dari sebuah lakon yang disebut dengan "Tebek satwa". Lakon-lakon yang mengandung banyak pesan, jika diolah dengan baik dan benar, ada bagian bagian yang mampu berbicara tentang nasehat-nasehat kebaikan untuk penonton.
"Penuangan semangat dan kebersamaan itulah yang perlu ditumbuhkan di kalangan seniman Bali, sehingga mampu menyampaikan pesan-pesan untuk memotivasi masyarakat sehingga tumbuh kesadaran berperanserta menyukseskan pembangunan," harap Prof Dibia.(IGT/T007)