Denpasar (ANTARA) - Konsul Jenderal RRT Denpasar Zhu Xinglong menyerahkan Beasiswa Ke-4 Konsulat Jenderal RRT (KJRRT) Denpasar kepada 196 guru dan siswa peraih beasiswa KJRRT 2021 dengan nilai Rp368,5 juta dalam acara penyerahan secara virtual di Denpasar, Jumat.
Acara penyerahan secara virtual itu dihadiri oleh Wakil Konsul Jenderal Mei Yuncai, Kepala Disdikpora Provinsi Bali yang diwakili Ida Ayu Nyoman Candrawati, Kapala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB yang diwakili Eva, Direktur Tourism Confucius Institute Universitas Udayana (Unud) Made Sendra, Perwakilan guru/siswa di Distrik KJRRT.
Zhu Xinglong menyampaikan selamat kepada 196 guru dan siswa peraih beasiswa Konsul Jenderal 2021. Ia menegaskan sepenuhnya agar siswa terus tekun belajar selama pandemi COVID-19.
"Peraih beasiswa kategori guru teladan diharapkan lebih bersemangat dan mempertahankan pekerjaan sebagai tenaga Pengajar Bahasa Mandarin. Siswa juga diharapkan akan memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran dan beasiswa pemerintah Tiongkok dengan baik sambil terus meningkatkan kemampuan Bahasa Mandarin mereka," katanya.
Baca juga: Konjen RRT bantu promosikan pariwisata Bali ke Tiongkok
Selain itu, juga memanfaatkan kesempatan berharga untuk memperdalam pemahaman tentang kondisi, sejarah, dan budaya nasional Tiongkok. Di bawah kepemimpinan Presiden dari kedua negara, maka hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia saat ini berada pada tahap terbaik dalam sejarah.
Apalagi saat ini, juga sedang bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 dan yang terpenting adalah perkembangan prospek kerja sama yang lebih luas lagi ke depannya.
"Saya berharap para siswa akan terus bekerja keras untuk belajar bahasa Mandarin, menjadi saksi dan pembangun persahabatan Tiongkok-Indonesia sesegera mungkin, dan menyumbangkan kekuatan mereka untuk mempromosikan pertukaran persahabatan Tiongkok-Indonesia," katanya.
KJRRT Denpasar telah menyelenggarakan empat kegiatan Beasiswa Konsul Jenderal secara berturut-turut sejak tahun 2018.
Kegiatan ini mendapat bantuan dan dukungan yang kuat dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan NTB, dan tentu saja bertujuan untuk memacu semangat siswa untuk belajar bahasa Mandarin dan mencapai hasil yang positif.
Baca juga: Gubernur Koster apresiasi China bantu penanganan COVID-19
Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan NTB menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KJRRT Denpasar yang telah mendukung pengembangan pendidikan di wilayah konsuler, mereka menghargai persahabatan sejak dahulu antara Tiongkok dan Indonesia serta hubungan kerja sama di berbagai bidang.
Mereka menyatakan bersedia untuk terus memperkuat hubungan baik, bersama-sama mempromosikan pengembangan pendidikan Bahasa Mandarin di Bali dan NTB.
Sementara itu, perwakilan peraih beasiswa kategori Guru Teladan, Wu Mingzhu dari Sekolah Jembatan Budaya, saat pidatonya menyampaikan bahwa kehormatan ini tidak hanya merupakan penegasan dari kinerja para guru, tetapi juga memotivasi guru bahasa Mandarin di Sekolah Tiga Bahasa.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada KJRRT atas dukungan yang kuat terhadap Pendidikan Bahasa Tionghoa di bidang konsuler.
Pihaknya akan selalu mengingat prinsip "tidak melupakan niat awal" dengan sungguh-sungguh mengajar dan mendidik anak-anak, serta menumbuhkan bakat untuk warisan hubungan persahabatan Tiongkok-Indonesia.
Pidato selanjutnya dari Perwakilan Kadis Pendidikan Kepemudaan Provinsi Bali, Provinsi NTB, Direktur TCI Universitas Udayana, Sharina Tjual, Tiga siswa peraih beasiswa kategori urutan pertama. Juni Yanti, dari Universitas Udayana mengatakan bahwa selama belajar di Universitas Bahasa dan Beijing Language Culture Universitas, mengalami perkembangan pesan dalam pendalaman terhadap budaya Tiongkok, ilmu pengetahuan, teknologi dan Bahasa.
Baca juga: Menembus Ombak Melewati Badai, Tiongkok-Indonesia Masuki Babak Baru
Sementara itu, Alyna dan Jeksen Zhang dari Sekolah Jembatan Budaya dan Sekolah Budi Luhur Lombok menyampaikan terima kasih kepada KJRRT dan guru mereka di sekolah atas penghargaan ini.
Mereka akan terus meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Mandarin, belajar lebih banyak tentang Budaya Tionghoa, dan berusaha untuk mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Tiongkok.