Semarang (Antara Bali) - Kelompok warga Kelurahan Kandri, Semarang, mengolah limbah kulit pisang menjadi keripik sehingga memiliki nilai ekonomis dan sebagai bagian persiapan menuju desa wisata binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah setempat.
"Pembuatan keripik kulit pisang ini dilakukan secara berkelompok yakni melalui kelompok sadar wisata, tidak secara individu," kata Titi Djulastri, salah satu warga Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, di Semarang, Minggu.
Ibu dua anak ini mengaku dari limbah kulit pisang tersebut dicuci terlebih dahulu kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu sehingga menjadi adonan, setelah itu diris-iris menjadi keripik.
Setelah digoreng dan siap disajikan, keripik pisang dikemas dengan harga jual Rp5.000 hingga Rp7.000 per bungkus.
Seluruh modal, lanjut Titi berasal dari koperasi. Begitu juga hasil penjualan akan masuk ke koperasi untuk kemudian dilakukan pembagian hasil usaha.(*/T007)
Limbah Kulit Pisang Jadi Keripik
Minggu, 1 Juli 2012 19:57 WIB