Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memandang perayaan hari suci Tumpek Landep merupakan momentum peneguhan komitmen apatur pemerintahan dalam mengemban tugas masing-masing dengan baik.
"Tumpek Landep tidak hanya menjadi hari untuk mengupacarai senjata (keris). Namun, juga momen untuk menajamkan pikiran kita, menajamkan kualitas sipiritual supaya benar-benar mampu mengemban swadharma (kewajiban)," katanya di sela persembahyangan serangkaian Piodalan Tumpek Landep di Pura Penataran Agung Kerta Sabha, Denpasar, Sabtu.
Persembahyangan itu diikuti oleh Gubernur dan Nyonya Ayu Pastika beserta jajaran pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Bali.
"Bagi aparatur Pemerintah Provinsi Bali, dengan mengingat makna Tumpek Landep, diharapkan semua tugas dapat dilaksanakan dengan sebaiknya dalam menyejahterakan masyarakat," ucapnya.
Setiap Tumpek Landep yang diperingati 210 hari sekali itu, lanjut Pastika, juga menjadi titik tolak segenap jajarannya dalam memperbarui komitmen dan senantiasa dapat menganalisis, mengantisipasi, serta merespons segala permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Selain diisi persembahyangan bersama dan ritual penyucian keris, rangkaian piodalan juga diisi tari Rejang Renteng yang ditarikan oleh istri-istri pejabat, tari sakral Topeng Sidakarya, dan upacara Caru Manca Lima.(LHS/T007)