Klungkung (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan pihaknya siap membantu proses digitalisasi UMKM produk kain endek di Kabupaten Klungkung, Bali.
"Kain endek ini kan banyak peminatnya. Tim kami akan datang ke sini untuk digitalisasi agar market-nya jadi lebih besar. Nanti, ada strategi marketing-nya, membuat branding, dan sebagainya," kata Menkop UKM saat mengunjungi Pasar Semarapura, Klungkung, Bali, Selasa.
Ia mengatakan produksi kain tenun tradisional Bali atau endek di Kabupaten Klungkung ini memiliki daya tarik dan berpeluang bersaing dalam pasar global, sehingga harus lebih dulu masuk ke pasar digital.
Baca juga: Gubernur Koster resmikan penggunaan kain tenun endek setiap Selasa
Kain endek bisa dipasarkan melalui e-commerce baik swasta, BUMN, atau lainnya.
"Kain endek ini market-nya sebenarnya bisa lebih besar, sehingga kalau ini dibawa ke digital artinya bisa di-market-kan di e-commerce swasta, di pasar digital BUMN, termasuk juga e-katalog LKPP. Nah, kami perlu melakukan pendampingan, pelatihan untuk bagaimana mereka bisa on boarding," katanya.
Proses digitalisasi UMKM kain endek khas Klungkung, Bali menjadi salah satu bagian agar UMKM dapat naik kelas usahanya.
Menurut Teten, proses UMKM untuk dapat naik kelas melalui dua yakni pengembangan kapasitas usahanya dan memperhatikan rincian pembiayaannya.
"Ada dua sesi, pertama pengembangan kapasitas usahanya. Jadi, baru bisa dilakukan kalau market-nya sudah besar, lalu pembiayaan juga. Jadi, betul (digitalisasi) itu bagian daripada mendorong naik kelas UMKM tersebut," katanya.
Baca juga: Kemenkop tawarkan konsep rumah produksi bersama bagi UMKM Bali
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mendukung konsep digitalisasi bagi perkembangan UMKM. Ia mengatakan digitalisasi UMKM merupakan keharusan dan sudah berjalan prosesnya selama ini.
"Kita berharap melalui Kemenkop UKM nanti ada suatu konsep digitalisasi untuk UMKM dan koperasi, jadi ketika bicara soal konsolidasi UMKM dan koperasi itu, lewat digitalisasi. Sekarang ini, kalau berbicara digitalisasi cenderung berjalan sendiri-sendiri, UMKM berjalan sendiri, sehingga tidak bisa fokus atau naik kelas. Oleh sebab itu, digitalisasi dan konsolidasi ini akan kami lakukan bekerja sama dengan kementerian," katanya.
Saat ini, jumlah usaha mikro yang ada di Kabupaten Klungkung sebanyak 35.512 usaha, usaha kecil 222 usaha, dan menengah 58 usaha. Sedangkan, untuk jumlah koperasi di Kabupaten Klungkung, ada 150 koperasi.