"Adanya berita viral baru-baru ini di media sosial terkait dengan kelas orgasme yoga di Ubud, Gianyar, kami memanggil yang bersangkutan pada hari Jumat (7/5) ke Imigrasi Denpasar," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk di Denpasar.
Ia melanjutkabn, "Mudah-mudahan dia bersama sponsornya datang agar bisa dimintai keterangan lebih lanjut."
Baca juga: Warga Australia yang iklankan yoga berbau seks tak dideportasi
Baca juga: Warga Australia yang iklankan yoga berbau seks tak dideportasi
Setelah tim imigrasi cek laporan tersebut, kata dia, tempat kelas yoga "Orgasme" itu sudah ditutup. Selain itu, iklan kelas yoga "Orgasme" yang beredar di media sosial juga sudah tutup sebulan lalu.
"Pelaksanaan kegiatan itu seharusnya pada hari Sabtu (8/5). Namun, karena sudah ditutup, ya, iklan tersebut tidak benar. Kendati demikian, warga negara asing itu dipanggil pada hari ini (7/5)," kata Jamaruli.
Sebelumnya, telah beredar di media sosial terkait dengan penawaran oleh salah satu situs untuk ikut dalam kegiatan kelas yoga "Orgasme" di Bali.
Baca juga: Polres Gianyar tak temukan unsur pidana terkait kelas yoga "orgasme" yang viral
Baca juga: Polres Gianyar tak temukan unsur pidana terkait kelas yoga "orgasme" yang viral
Bagi peserta yang berkeinginan ikut kelas ini ditawarkan harga sebesar 20 euro dengan waktu pelaksanaan pada tanggal 8 Mei 2021, mulai pukul 10.00 Wita hingga 18.00 Wita di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.
Dalam situs tersebut menyatakan bahwa akan ada pembuatan video untuk kelas yoga "Orgasme", kemudian berencana untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.