"Panglima TNI dan Kapolri berencana kunker ke Bali, dalam rangka meninjau kegiatan vaksinasi di wilayah Bali serta mengecek dan melihat secara langsung pelaksanaan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditangani oleh jajaran TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya yang ada di Bali," kata Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu malam.
Baca juga: Pangdam Udayana jamin keamanan Presiden selama kunker di Bali
Baca juga: Pangdam Udayana jamin keamanan Presiden selama kunker di Bali
Ia mengatakan bahwa dari Kodam IX/Udayana telah melakukan persiapan dan pengamanan di beberapa titik tertentu sesuai dengan penugasan. Salah satunya dengan mengerahkan 600 personel TNI untuk pengamanan selama kunjungan kerja.
Kasdam IX/Udayana menekankan selama kegiatan kunker Panglima TNI dan Kapolri harus dipersiapkan secara matang. Untuk itu, kesiapan satuan kewilayahan yang berada di Bali harus dilakukan dengan maksimal, harus menguasai tugas serta mengetahui dirinya siapa dan berbuat apa.
"Berbagai kesiapan yang bersifat protokoler harus dimaksimalkan, mulai dari segi keamanan hingga kesehatan, harus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan rapid tes antigen dulu, termasuk bagi siapapun yang akan berinteraksi lebih dekat baik dengan Panglima TNI maupun Kapolri," tegas Kasdam.
Ia berharap berbagai kekurangan terkait kesiapan kunker dapat segera ditindaklanjuti agar dapat benar-benar optimal dalam pelaksanaannya.
Baca juga: Kasad: Tugas ke lokasi bencana sama jasanya dengan ke daerah operasi
Baca juga: Kasad: Tugas ke lokasi bencana sama jasanya dengan ke daerah operasi
Sementara itu, Asisten Operasi (Asops) Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen menambahkan bahwa terkait pembagian tugas dalam pelaksanaan kegiatan tersebut akan dibagi dalam beberapa titik pengamanan.
Ia meminta kepada seluruh personel untuk tetap maksimal dalam menjalankan tugas pengamanan tersebut. "Untuk personel rencana yang disiapkan dalam pelaksanaan vaksinasi nanti, ada 600 personel, untuk itu agar masing-masing bagian menyiapkan betul-betul personel bukan hanya data, tetapi realnya di lapangan," katanya.