Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster menyatakan kekaguman akan keberanian orang Bali dalam berkreasi mengelola tanahnya untuk menjadi kebun bunga yang cantik dan penuh warna, sekaligus mengajak florist menggunakan bunga hasil pertiwi Bali.
"Jangan sampai hasil produk lokal kita terabaikan dan tidak ada yang memanfaatkan. Mari para florist mulai menggunakan bunga hasil panen dari petani Bali," kata Putri Suastini Koster saat mengunjungi Kebunku Bali Woso Upadesa, Desa Tradisional Pengotan, Bangli, Sabtu (6/2).
Di tanah seluas saty hektare itu, ditanami beberapa jenis bunga seperti bunga mawar grade merah, bunga baby brad, bunga astro enam warna, bunga mawar termini di dunia, bunga baby rose dan bunga gerbera.
Sementara itu, pemilik Kebunku Bali Woso Upadesa I Wayan Nyarka mengatakan untuk menghasilkan bunga yang cantik dan berkualitas, pihaknya 90 persen menggunakan pupuk organik.
"Bunga-bunga ini kami kirim ke tiga florist di wilayah Ubud, Gianyar dan Denpasar setiap tiga kali seminggu," ujar Wayan Nyarka.
Ke depan, Putri Suastini Koster mengajak kepada seluruh florist yang ada di seluruh Bali untuk menggunakan bunga cantik yang tumbuh di tanah Bali. "Mari kita bangga menggunakan hasil pertiwi Tanah Dewata," katanya.
Untuk memperkenalkan keberadaan dan hasil bunga yang dipanen oleh Kebunku Bali Woso Upadesa, Putri Koster berniat akan melaksanakan lomba merangkai bunga lokal, dengan paduan warna warni indahnya.
"Sekarang para florist tidak perlu jauh-jauh mencari bunga untuk dirangkai, cukup memanfaatkan bunga hasil petani di Kebunku. Jika kita sudah memiliki hasil bunga yang berkualitas ekspor mengapa harus impor," ujarnya.