Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182 ditemukan dan tim gabungan kini memfokuskan pencarian kotak hitam atau “black box”.
“Penemuan ini merupakan hasil yang signifikan karena dulu bisa berhari-hari,” kara Menhub Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu.
Menhub memastikan pihaknya akan melakukan penyelesaian pencarian, baik itu kotak hitam maupun pada korban dengan cepat.
“Saya menyampaikan rasa bangga kepada seluruh tim, baik itu dari TNI/Polri, Basarnas, KNKT, namun saya juga menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya saudara-saudara kita,” kata Menhub Budi Karya.
Baca juga: Dua KRI kumpulkan serpihan pesawat Sriwijaya
Dalam kesempatan sama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan menyiapkan crane untuk mengambil potongan-potongan badan pesawat yang besar.
“TNI Angkatan Laut bersama Basarnas mengambil potongan-potongan SJ 182. Bagian-bagian kecil kita ambil, bagian besar akan kita datangkan crane untuk mengangkat bagian-bagian tersebut,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto mengatakan pihaknya akan mendatangnya alat untuk menangkap sinyal kotak hitam SJ 182.
“Kita sekarang sudah mengetahui posisi black box tadi. KNKT menerima alat ping finder segera akan dilaksanakan pencarian mudah-mudahan tidak terlalu lama. Kami konsentrasi mencari black box dan mengevaluasi. Hari ini mudah-mudahan tidak terlalu lama black box kita temukan,” katanya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten.
Baca juga: Jasa Raharja Bali inventarisasi kerabat awak Sriwijaya Air SJ-182 di Denpasar
Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.
Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan.
Pihak KNKT saat ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengumpulkan data terkait cuaca.
Pesawat Boeing 737-500 diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak kami sebagai penumpang.