Amsterdam (ANTARA) - Pembatasan sosial di Belanda akan diperpanjang hingga liburan akhir tahun karena tingkat infeksi COVID-19 yang sangat tinggi, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pada Selasa (8/12).
Rutte mengumumkan perpanjangan itu setelah angka menunjukkan bahwa tingkat infeksi setiap minggu naik untuk pertama kalinya sejak Oktober.
"Ini benar-benar tidak berjalan dengan baik --tingkat infeksi maupun di rumah sakit," kata Rutte dalam siaran langsung TV. "Tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan kembali ke sini sebelum Natal untuk mengumumkan tindakan (penguncian) lebih lanjut."
Belanda telah berada dalam "penguncian sebagian" sejak 13 Oktober, yang pada masa itu warga disarankan untuk bekerja dari rumah dan perjalanan yang tidak penting serta pertemuan publik dilarang.
Rutte berharap perbaikan tingkat infeksi COVID-19 akan memungkinkan pelonggaran pembatasan selama perayaan Natal dan Malam Tahun Baru.
Tetapi, pemerintah memutuskan pada Selasa untuk memperpanjang batas kehadiran tiga pengunjung dewasa per rumah tangga selama satu bulan hingga 15 Januari, sementara restoran dan bar akan tetap tutup.
Ada 43.103 infeksi baru yang terdaftar pada Minggu, Institut Nasional untuk Kesehatan RIVM mengatakan dalam keterangan mingguannya. Jumlah itu naik 27 persen dari 33.949 pada minggu sebelumnya.
Belanda telah mencatat lebih dari 500.000 infeksi COVID-19 dan hampir 10.000 kematian.
RIVM menyebut peningkatan mingguan dalam kasus baru "mengkhawatirkan" dan mencatat bahwa angka rawat inap juga meningkat menjadi 1.229 dari 1.007 pada minggu sebelumnya.
Pemerintah Rutte, yang menolak saran Organisasi Kesehatan Dunia sejak Juni untuk merekomendasikan penggunaan masker non-medis di tempat umum, berubah pikiran pada November. Mengenakan masker menjadi wajib di gedung-gedung publik pada 1 Desember.
Sumber : Reuters