Badung (ANTARA) - Sebanyak 350 orang karyawan dari 35 perusahaan/hotel di wilayah Kabupaten Badung, Bali, secara bertahap dengan dibagi dalam tujuh angkatan, mengikuti pelatihan penanggulangan kebakaran.
Kegiatan itu melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Fire Safety dalam rangkaian Cleanliness, Hygiene, Safety, Environment (CHSE) yang diselenggarakan Pemkab Badung.
"Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia di hotel yang terlatih dalam hal pencegahan bahaya kebakaran sehingga dapat memberikan rasa aman dari bahaya kebakaran kepada seluruh penghuni hotel," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung I Wayan Wirya di Mangupura, Kamis.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 35 hotel masing-masing mengirim 10 orang karyawannya untuk mengikuti pelatihan dengan materi yang diberikan oleh tenaga pengajar dan instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badung, BPBD serta Dinas Kesehatan Badung.
Kegiatan bimtek dilaksanakan hingga 15 Desember mendatang secara bergiliran di di tujuh lokasi yaitu, The Apurva Kempinski Bali, The Grand Bali Nusa Dua, Hotel Anja Jimbaran, LV8 Resort Hotel, Kartika Plaza Hotel, 1000 Sunset Hotel dan Novotel Nusa Dua.
Baca juga: Pemkab Badung tingkatkan pemahaman CHSE kepada pekerja hotel-restoran
Selain mengikuti materi di kelas, mereka juga mengikuti rangkaian simulasi pemadaman api secara langsung menggunakan berbagai alat dan sarana pemadaman seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), fire hydrant dan karung basah.
"Melalui bimtek Fire Safety ini nantinya apabila terjadi kebakaran di hotel, karyawan hotel yang dilatih kami harap akan mampu memadamkan apinya sendiri sehingga dapat meminimalisir kerugian harta benda dan kerugian lainnya yang terdampak di lingkungan hotel," ungkap Wayan Wirya.
Sementara itu, Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Badung A. A. Ngurah Bayu Kumara Putra mengatakan, sebagai destinasi pariwisata Internasional, Badung mengandalkan sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian dan penyumbang pendapatan daerah terbesar.
Faktor keamanan dan kenyamanan wisatawan berpengaruh besar terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Kondisi alam dan geografis wilayah Badung yang beriklim tropis juga rentan terjadinya bencana alam seperti gempa, tanah longsor maupun kebakaran.
"Oleh karena itu, sudah sepatutnya kami mempersiapkan tenaga-tenaga handal yang berasal dari karyawan hotel untuk dilatih dalam penanganan bahaya kebakaran," katanya.
Baca juga: Wagub Bali ajak pengusaha hotel dan restoran terus optimis
Menurutnya, fire safety dalam CHSE sangat penting dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan SDM hotel yang terlatih dalam hal pencegahan, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan dalam upaya mendukung pemulihan pariwisata di tengah wabah pandemi COVID-19.
"Kami harapkan pengetahuan yang diperoleh peserta dapat membantu masyarakat di lingkungan hotel masing-masing, sehingga bermanfaat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana alam," ujar Bayu Kumara Putra.