Denpasar (ANTARA) - Yayasan Lautan Kebun Koral (LKK) menggarap program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yakni "Indonesia Coral Reef Garden (ICRG)" di Bali, pada kawasan wisata di Sanur dan Serangan (Kota Denpasar) serta Nusa Dua dan Pantai Pandawa (Kabupaten Badung).
Ketua Yayasan Lautan Kebun Koral (LKK), I Nyoman Sepadyana Putra di Denpasar, Senin, mengatakan pihaknya sedang mengerjakan program "Indonesia Coral Reef Garden" dari KKP itu sejak awal November 2020. Program tersebut dilaksanakan oleh semua masyarakat.
Dalam pembuatan patung-patung ICRG tersebut pihaknya melibatkan ribuan tenaga kerja, terutama warga terdampak COVID-19. Selanjutnya memasangkan semua patung-patung ke dasar laut akan dilakukan 20 Desember mendatang.
"Masyarakat terlibat dalam pembuatan patung-patung, baik yang dipoles cor sehingga bisa tampil lebih baik. Selain patung, ada juga meja maupun tempat singgah ikan yang dicor," ujarnya.
Untuk pengerjaan rangka besi las itu, awalnya pihaknya melibatkan 15 orang, namun sekarang sudah bisa mempunyai 20 sampai 30 orang tukang las, mereka memiliki keahlian baru setelah belajar di sini dengan yang lain.
Sepadyana menjelaskan para pekerja pariwasata yang kini terdampak pandemi COVID-19 sehingga tidak bisa bekerja kemudian diajak dalam proyek ini. Mereka merasa terbantu karena banyak tempat usaha mereka yang tutup, kini mereka bisa dipekerjakan.
Selain itu, kata pria asal Kabupaten Tabanan ini, pihaknya juga melibatkan para seniman yang difungsikan sebagai supervisi yang tujuannya untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat yang belum bisa.
Baca juga: KKP: Restorasi terumbu karang 50 Ha guna pulihkan pariwisata Bali
Kini, hampir sebagian besar masyarakat yang mengerjakan baik untuk pengerjaan menghaluskan, mengecor patung maupun membuat cetakan-cetakan baru dengan melibatkan pekerja sekitar 2.200 orang, dan semuanya warga Sanur dan sekitarnya.
Ia lebih lanjut mengatakan saat masa pandemi COVID-19 bagi pekerja wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak sehingga waktu kerja dibagi dalam beberapa shif yang setiap shifnya antara 300 sampai 500 orang yang bekerja.
Dalam proyek ini, kata dia, ditargetkan pembuatan patung sebanyak 471 buah, sisanya di buat rumah ikan maupun meja makan yang ditransplantasi terumbu karang dan rumah batako ada sekitar 4.500 buah.
Menurut Sepadyana, program ICRG bertujuan untuk membangun ekosistem laut yang ada di kawasan wisata Sanur. Selain itu, target dari program tersebut adalah peningatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu mempunyai keahlian baru sehingga tidak berpatokan pada satu elemen dalam skema pariwisata.
Kedua, ada misi kesenian baru di mana ada destinasi baru yang berada di bawah laut sehingga para penyelam nantinya nantinya akan bisa menikmati keindahan patung di bawah laut.
"Kami berikan judul yaitu Sanur Menari dan Good Morning Sanur karena terkenal dengan pantainya," katanya.
Baca juga: Program restorasi terumbu karang sasar lima lokasi di Bali
Pengunjung atau para penyelam akan melihat di 12 blok di mana ada spot-spot diving dan snorkeling yang cukup indah. Diharapkan, nelayan warga lokal Sanur dan seluruh Bali bisa menikmati destinasi baru itu pada kedalaman 23 meter.
Ada juga di kawasan ini, bagi wisatawan yang akan menikmati keindahan pemandangan terumbu karang bawah laut pada kedalaman delapan sampai maksimal 12 meter.
"Kami melaksanakan simulasi dengan menggunakan patokan, diturunkan di bawah laut tujuannya ada patung untuk menambah destinasi kedua menambah tempat penempelan coral (terumbu karanga)," katanya.