Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengedepankan dua agenda utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia, Sabtu, yakni memperkuat integrasi ekonomi antara dua pihak, dan juga mendorong selalu terciptanya stabilitas dan keamanan di kawasan.
Presiden yang mengikuti KTT ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu, juga mengingatkan kemitraan ekonomi komprehensif regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) yang akan ditandatangani pada Minggu (15/11) akan membutuhkan komitmen besar dari ASEAN dan Australia.
“Saya yakin RCEP ini akan menjadi katalis pemulihan ekonomi di kawasan bahkan dunia,” ujarnya dalam KTT yang diselenggarakan di Vietnam.
Presiden juga memandang ASEAN-Australia perlu memperkuat komitmen untuk meningkatkan perjanjian perdagangan bebas ASEAN–Australia–Selandia Baru.
Peningkatan perdagangan itu dapat dilaksanakan dengan kelancaran lalu-lintas barang, penguatan rantai pasokan global dengan memanfaatkan ASEAN sebagai kawasan basis produksi yang kompetitif, pengembangan kerja sama industri 4.0 dan ekonomi digital, serta peningkatan interaksi antara pelaku usaha ASEAN dan Australia.
Sedangkan mengenai stabilitas keamanan di kawasan, Presiden menekankan stabilitas adalah fondasi bagi upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
"Penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 adalah kunci. Pesan ini perlu terus kita gaungkan ke dunia," ungkapnya.
Selain itu, Presiden memandang bahwa implementasi program secara konkret dalam kerangka ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sangatlah krusial untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan.
"Di masa sulit ini, kerja sama adalah satu-satunya jalan yang harus kita tempuh. Saya yakin kemitraan ASEAN dan Australia dapat menjadi penyangga utama paradigma kerja sama dan kolaborasi bagi stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan," ujarnya.