Denpasar (ANTARA) - Grab sebuah aplikasi berjaringan serba bisa terkemuka di Asia Tenggara untuk membantu pemerintah dan masyarakat Bali untuk dapat beradaptasi di tengah pandemi COVID-19 dengan memperkenalkan teknologi "geofencing" yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan kepada mitra pengemudi berkerumun di sebuah area.
Teknologi ini diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menjaga jarak aman sesuai imbauan pemerintah, dan juga untuk menjaga kesehatan mereka. Mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun, akan menerima peringatan melalui pesan teks atau pop-up di aplikasi mitra pengemudi mereka. Teknologi ini telah diperkenalkan di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Malang, Makassar, Manado, Balikpapan, Samarinda, Mataram, Kupang dan Bali," kata Halim Wijaya, Head of East Indonesia, Grab Indonesia melalui siaran pers diterima, Senin.
Ia mengatakan teknologi "geofencing" awalnya dimanfaatkan oleh Grab untuk memantau pergerakan mitra pengemudi dan membantu teknis terkait permintaan layanan. Memasuki masa pandemi, Grab mengembangkan teknologi ini untuk memastikan mitra pengemudi tidak berkerumun dan menjaga jarak aman agar kesehatan terjaga dan tetap bisa produktif. Saat mereka bisa produktif, mobilitas masyarakat Bali juga akan terbantu.
Halim Wijaya menjelaskan sejalan dengan misi GrabForGood pihaknya ingin memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Karenanya, pasti kesehatan menjadi prioritas utama supaya mitra pengemudi kami tetap bisa produktif. Sejak awal pandemi, tim kami terus mencari cara yang efektif agar kami tetap bisa melindungi mata pencaharian dan kesehatan mitra.
"Teknologi geofencing yang telah kami manfaatkan sejak awal Grab beroperasi, kami terapkan untuk membantu proses pengawasan mitra pengemudi di lapangan ini mulai awal pekan ini. Penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi, dimana sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada mereka yang didapati melanggar peraturan," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta menyampaikan apresiasi bagi inovasi Grab di Bali, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Baca juga: Grab luncurkan layanan GrabCar di Terminal Mengwi Badung-Bali
"Memutus rantai penyebaran COVID-19 di Bali menjadi tugas kita bersama, agar sektor pariwisata dan perekonomian di Bali bisa segera pulih. Karenanya, saya memberikan apresiasi bagi Grab yang telah memelopori pemanfaatan teknologi geofencing untuk memonitor lokasi mitra pengemudi dan memberi peringatan untuk terus menjaga jarak," ujarnya.
Direktur Lantas Polda Bali, Kombes Pol. Indra juga mengatakan saat mitra pengemudi bisa menjaga diri mereka, kesehatan dan aktivitas masyarakat Bali juga bisa terus berlangsung.
"Mari kita dukung upaya pemerintah, dengan disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini. Saya juga ingin memberikan apresiasi bagi Grab yang telah memelopori pemanfaatan teknologi geofencing untuk memonitor lokasi mitra pengemudi," ucapnya.
Selain teknologi geofencing, Grab juga telah melakukan berbagai inisiatif, untuk membantu masyarakat dan mitra pengemudi beradaptasi di tengah pandemi
Komunikasi Melalui Aplikasi Mitra dan Media Sosial - Grab mengirimkan pesan melalui aplikasi mitra pengemudi untuk mensosialisasikan aturan pemerintah dan mengimbau mitra pengemudi untuk menghindari kerumunan lebih dari tiga orang.
Untuk memastikan masyarakat dapat bermobilisasi dengan aman di tengah pandemi, Grab juga telah memperkenalkan GrabProtect di Bali yang merupakan program keamanan dan kebersihan untuk memberikan standar kebersihan terbaik di industri ride-hailing melalui serangkaian fitur baru, peningkatan armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect dengan sekat pelindung tambahan, serta pembaharuan aturan keamanan.
Baca juga: Digitalisasi dorong bisnis UMKM mitra GrabKitchen di Bali tetap lancar meski COVID-19
Fitur baru juga mencakup deklarasi kesehatan online dan kebersihan sekaligus mask selfie. Penumpang dan pengemudi dapat membatalkan pesanan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi. GrabProtect telah melayani lebih dari 26 juta kilometer perjalanan sejak diluncurkan di Indonesia pada bulan Mei lalu.
"Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri. Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan memastikan perjalanan setiap penumpang sentiasa aman bersama Grab," kata Halim. (*)
Grab perkenalkan teknologi "Geofencing" di Bali
Senin, 12 Oktober 2020 18:04 WIB