Denpasar (ANTARA) - Polisi di Bali menembakkan gas air mata ke arah sekelompok massa yang menggunakan pakaian hitam dengan membawa spanduk bertuliskan "tolak omnibus law" di depan Gedung DPRD Provinsi Bali.
Koresponden ANTARA dari depan Gedung DPRD Provinsi Bali, di Jalan Dr Kusuma Atmaja, Denpasar, Kamis, melaporkan sekelompok massa diperkirakan berusia 20-30 tahun mendatangi Gedung DPRD Bali, sambil menyorakkan tolak Omnibus Law.
Sekelompok massa tersebut awalnya berkumpul di titik depan kampus Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman sekitar pukul 14.30 wita dan mulai berangkat menuju kantor DPRD Bali, tiba pukul 15.30 wita.
Sekitar pukul 15.15 wita, sekelompok massa tersebut melemparkan botol minuman ke arah mobil polisi yang lewat di tengah-tengah massa tersebut.
Tidak berselang lama, polisi melemparkan gas air mata sekitar 10 kali tembakan. Massa kemudian menjauh dari tembakan tersebut dan beberapa media juga menghindar dari gas air mata tersebut.
Hingga saat ini pukul 15.58 wita, massa yang berjumlah ratusan tersebut belum membubarkan diri dari depan Gedung DPRD Bali. Ratusan massa tersebut meminta perwakilan DPRD untuk keluar menjumpai mereka.
Sekelompok massa tersebut melemparkan botol minuman ke dalam Gedung DPRD dan memasang spanduk bertuliskan "omnibus lebih mematikan daripada virus" dan "omnibus is virus".