Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 162 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bali telah menerapkan program layanan digital berupa kegiatan pemantauan kondisi stok BBM, penjualan BBM, dan transaksi pembayaran di SPBU secara real-time.
"Dengan program digitalisasi ini, Pertamina dapat mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan persediaan produk BBM, sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut," kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan program digitalisasi juga mewujudkan pembayaran non tunai antara Pertamina dengan pemilik SPBU, serta pemilik SPBU dengan konsumen. "Tercatat ada 162 SPBU Pertamina atau sekitar 85,3 persen di wilayah Bali telah menuntaskan program Digitalisasi SPBU, dari total 190 SPBU yang direncanakan untuk implementasi teknologi digital di wilayah Bali," kata Rustam.
Konsep digitalisasi bertujuan untuk merekam seluruh data transaksi dan stok SPBU secara akurat pada waktu yang faktual. Salah satunya, dari setiap nozzle atau selang pengisian BBM ke kendaraan konsumen dibuatkan sesuai sistem tertentu, sehingga secara langsung dapat memberikan data konsumsi dan penjualan setiap SPBU.
Rustam menjelaskan bahwa melalui program ini sekaligus dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM, khususnya yang bersubsidi yaitu Biosolar (B30) dan penugasan yaitu Premium.
Menurutnya, pengawasan terhadap data-data tersebut juga dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.
"Pertamina juga memberikan akses bagi konsumen untuk membeli produk-produk Pertamina dengan cara pembayaran non tunai (cashless payment)," katanya.
Ia menjelaskan di seluruh wilayah MOR V yang meliputi Jatim, Bali, NTB, dan NTT Program Digitalisasi SPBU telah diterapkan di 1.009 SPBU. “Di wilayah MOR V, total ada 1.209 SPBU yang direncanakan akan dilakukan digitalisasi, bersinergi dengan Telkom. Hal ini berarti sudah 83.5 persen, sedangkan selebihnya dalam proses persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung,”katanya.