Kupang, NTT (ANTARA) - General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan sebanyak 20 desa terpencil di sejumlah kabupaten NTT telah dialirkan listrik selama Agustus 2020.
"Sampai saat ini, kami terus berupaya melistriki desa-desa terpencil di NTT, terakhir ada 20 desa dan satu dusun yang berhasil kami listriki dalam bulan Agustus ini," katanya di Kupang, NTT, Sabtu.
Desa-desa yang dialirkan listrik tersebut tersebar pada sejumlah kabupaten yakni Desa Mbueain, Oebela, dan Kuli di Kabupaten Rote Ndao; dan Desa Kiuoni, Nano, Sabun, Leonmeni, Baus, dan Fatu Manufui di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain itu, Desa Lukukamaru, Kabupaten Sumba Timur; Desa Satar Punda, Satar Punda Barat, Liang Deruk, Nampar Tabang, Satar Kampas, Satar Padut, Mokel, Golo Meni, dan Rana Mbeling di Kabupaten Manggarai Timur; Desa Wokowoe, Kabupaten Nagekeo; dan Dusun Kloat, Kabupaten Sikka.
Agustinus menjelaskan desa-desa tersebut dialiri listrik setelah dibangun sejumlah infrastruktur pendukung seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 131,6 kilometer sirkuit (kms).
Kemudian, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 144,15 kms dan 43 buah gardu distribusi dengan total kapasitas 1.975 kilo Volt Ampere (kVA).
"Dengan jumlah desa berlistrik yang semakin bertambah ini maka kondisi rasio desa berlistrik kita di NTT saat ini telah mencapai 94,33 persen,” katanya.
Lebih lanjut, Agustinus memastikan bahwa pembangunan listrik desa akan terus di tengah kondisi pandemi COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Para petugas di lapangan juga sudah dibekali untuk mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan kerja," katanya.
Agustinus beharap pemerintah daerah dan masyarakatnya terus memberikan dukungan agar pembangunan listrik desa tidak mengalami hambatan sampai tercapai 100 desa berlistrik di NTT.