Denpasar (ANTARA) - PT PLN (Persero) mendukung transisi energi global dalam rangkaian The 2nd Energy Transitions Working Group (ETWG-2) lewat konversi sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sepeda motor berbasis listrik di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Secara makro (global), minyak kita itu sebagian besar impor. Saat ini satu setengah juta barel konsumsi minyak kita, produksi minyak kita semakin menurun. Untuk itulah ada upaya dari pemerintah mengubah penggunaan energi yang impor ini menjadi energi domestik, salah satunya motor," kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam keterangan yang diterima, Minggu.
Setelah Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik di Labuan Bajo (24/6), Darmawan menjelaskan penggunaan sepeda motor berbasis listrik memiliki banyak manfaat karena lebih ramah lingkungan dan memiliki batere yang dapat diisi ulang dayanya.
Dengan adanya mesin yang menggunakan motor listrik, tambah dia, maka biaya operasional untuk BBM yang mahal dapat berubah menjadi penggunaan listrik yang murah.
Baca juga: PLN Bali dukung komunitas motor listrik promosikan Energi Bersih G20
Pada saat bersamaan, melalui penggunaan motor listrik yang sedang didukung oleh pemerintah ini, maka penggunaan emisi karbon dioksida (CO2) di jalan akan berkurang menjadi sekitar 50 persen.
Menurut dia, kenaikan harga minyak dunia tersebut akan menambah beban bagi perekonomian, khususnya Indonesia sebagai negara pengimpor minyak sejak tahun 2008.
Untuk itulah, ia menjelaskan, strategi Presiden mengubah penggunaan energi yang berbasis impor yakni BBM digantikan dengan listrik harus dipercepat melalui investasi serta kemudahan lainnya seperti relaksasi perpajakan maupun perizinan.
Guna mendukung transisi energi pula, PLN juga telah berkolaborasi dengan Bank Himbara melalui penggunaan lapangan parkir di Bank Himbara untuk dijadikan sebagai stasiun kendaraan listrik umum.
Baca juga: 2022, Kementerian ESDM lanjutkan konversi 1.000 motor listrik
Sementara itu, Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik di Labuan Bajo juga diikuti oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan segenap undangan lainnya.