Tabanan (ANTARA) - Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen Desa Adat yang telah menunjukkan kinerja dan dedikasi secara sungguh-sungguh dengan membentuk satgas gotong-royong hingga berhasil mencegah COVID-19 di wewidangan masing-masing desa adat.
"Terima kasih kepada Bendesa Adat, Kepala Desa, Lurah dan semua komponen masyarakat yang telah bekerja sama dalam penanganan COVID-19 di wilayahnya," katanya saat memimpin Apel Peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali di halaman depan kantor Bupati Tabanan, Jumat.
Dalam upacara itu, Wabup Sanjaya mengingatkan tiga unsur utama dalam membangun Bali Era Baru sesuai visi baru "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yakni Alam Bali, Krama Bali, dan Kebudayaan Bali dalam satu kesatuan tata cara kehidupan Bali yang berkebudayaan tinggi.
"Permasalahan utama dan mendasar yang dihadapi Bali saat ini maupun di masa yang akan datang adalah berkaitan dengan alam, krama Bali dan Kebudayaan Bali," katanya.
Baca juga: 1.493 desa adat di Bali miliki pararem cegah COVID-19
Oleh karena itu, diperlukan orientasi dan arah kebijakan untuk menata pembangunan Bali secara fundamental dan komprehensif dengan visi baru "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala-niskala.
"Jadikan perigatan Hari Jadi Provinsi Bali ini sebagai momentum penting dan strategis dalam memaknai perjalanan panjang Provinsi Bali dalam tiga dimensi waktu, yaitu masa lalu (atita), masa kini (wartamana) dan masa yang akan datang (anagata)," katanya.
Menurut dia, Bali Era Baru mencakup tiga aspek utama pembangunan, yakni alam, krama dan kebudayaan Bali, yang berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal "Sad Kerthi" yakni Bali yang kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi.
"Bali Era Baru diwujudkan melalui lima bidang prioritas pembangunan, yaitu Bidang 1 meliputi pangan, sandang dan papan; bidang 2 meliputi Kesehatan dan Pendidikan; bidang 3 meliputi Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Bidang 4 meliputi Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya; dan Bidang 5 meliputi Pariwisata. Lima bidang prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi," ujarnya.