Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan seluruh destinasi wisata Indonesia bisa lumpuh bila pariwisata di Bali tidak pulih karena dampak pandemi COVID-19.
“Kepulihan Bali menjadi penting untuk pariwisata nasional dan regional,” katanya dalam Pabligbagan (dialog) virtual bertema Bali Bangkit dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Kemenparekraf yakinkan berwisata aman dengan protokol kesehatan ketat
Menurut dia, dua sektor yang memiliki daya ungkit dalam pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi adalah manufaktur dan pariwisata.
Pulau Dewata merupakan jantung pariwisata Indonesia yang berkontribusi sekitar 50 persen untuk sektor pariwisata Tanah Air, menghasilkan devisa hampir 10 miliar dolar AS dari total devisa 18 miliar dolar AS.
Untuk itu, ia mendorong kementerian/lembaga untuk mengadakan kegiatan nasional atau kegiatan internal salah satunya di Bali.
Baca juga: Koster : 11 September, Bali dibuka untuk wisatawan asing
Bahkan, pada 2-5 Agustus 2020, Menteri PPN dan jajaran akan mengadakan kunjungan kerja ke Pulau Seribu Pura itu untuk meninjau kelangsungan sejumlah proyek utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Wisatawan mancanegara, kata dia, juga berniat untuk berkunjung ke Bali setelah sejumlah relasinya dari Singapura, Australia, Belanda, Inggris, dan Jepang berniat datang ke pulau dengan julukan “Island of Paradise” itu.
“Tentu ini hal yang menggembirakan, tidak terjadi paranoid atas kejadian pandemi ini, apalagi sekarang kompetisi luar biasa untuk menemukan vaksin, tentunya sambil memperhatikan protokol kesehatan,” katanya.
Video oleh Pemerintah Provinsi Bali