Denpasar (ANTARA) - Perusahaan negara di bidang jasa kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, menyambut kehidupan era baru (Normal Baru) di Bali dengan menyalurkan 5.000 paket bantuan bahan pangan kepada warga Bali yang terdampak pandemi COVID-19.
Keterangan pers yang diterima dari Pelindo III, Selasa, menyebutkan bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama Pelindo III, Saefudin Noer, kepada Gubernur Bali I Wayan Koster pada minggu kedua Juli 2020 itu menggenapi jumlah sumbangan bahan pangan Pelindo III dari total 10.240 paket bahan pangan yang semuanya dibeli dari UMKM Bali untuk membantu masyarakat Bali.
Didampingi CEO Regional Bali Nusra Pelindo III, Wayan Eka, Saefudin Noer mengatakan bantuan ini diberikan sebagai salah satu upaya meringankan beban masyarakat dan untuk pemberdayaan UMKM agar UMKM bergerak, sehingga ekonomi pun berkembang.
"Menyambut Normal Baru, selain terus membantu UMKM dengan membeli produknya, maka melalui program bina lingkungan Pelindo, kami juga terus berupaya agar UMKM bisa bertahan dan adaptif dalam menyambut era normal baru," ucap Saefudin Noer.
Senada dengan pernyataan Saefudin, Gubernur Bali, Wayan Koster mendukung langkah-langkah Pelindo III untuk membantu UMKM dan masyarakat di Bali dengan membeli hasil panen dan bahan pangan, sehingga Pelindo III turut mendorong UMKM untuk menggerakkan ekonomi.
Koster mengucapkan terima kasih kepada Pelindo III yang sangat perhatian kepada UMKM dan masyarakat. "Hal ini merupakan wujud nyata kehadiran BUMN dan upaya membantu UKM dalam rangka menyambut normal baru," ujar Koster.
Pelabuhan Benoa
Pada kesempatan yang sama, CEO Regional Bali Nusra Pelindo III, Wayan Eka, menjelaskan Pelabuhan Benoa, Bali, saat ini sedang bersiap menyongsong Normal Baru guna menyambut kunjungan wisatawan asing pengguna kapal pesiar. Hal ini menyusul rencana Gubernur Bali yang akan membuka pintu wisata Bali untuk turis mancanegara pada 11 September 2020.
Wayan Eka menyebut Pelabuhan Benoa telah menyiapkan panduan kenormalan baru penerimaan kapal pesiar. Selain itu perlengkapan pendukung lain juga tengah dipersiapkan untuk menyambut kunjungan kapal pesiar saat wisata kapal pesiar di Bali siap dibuka.
“Menjelang Normal Baru, kami intensif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, dan instansi lainnya agar nanti saat pintu wisata di bali dari laut dibuka semua sudah sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya menerima wisatawan mancanegara yang menggunakan kapal pesiar, merupakan bagian dari upayanya untuk mendukung bangkitnya perekonomian Bali di era Normal Baru.