Singaraja (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkolaborasi dengan pemerintah provinsi setempat melakukan pemantauan dan sosialisasi penerapan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru) ke sejumlah objek wisata dan pusat perdagangan di berbagai kabupaten/kota di Pulau Dewata dengan mengendarai mobil kuno.
"Pemerintah Provinsi Bali secara resmi telah membuka 14 sektor secara terbatas untuk masyarakat lokal dengan menerapkan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru). Pembukaan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap untuk luar Bali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis.
Dalam merespons hal tersebut, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali, kalangan perbankan dan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) melakukan rangkaian kegiatan "Road to Penerapan Tatanan Kehidupan Bali Era Baru".
"Ini sebagai salah satu upaya kami mendukung pemulihan ekonomi Bali khususnya sektor pariwisata melalui implementasi protokol aman, sehat, dan bersih termasuk dalam hal bertransaksi," ujar Trisno.
Baca juga: Gubernur Bali pastikan penerapan protokol kesehatan untuk objek wisata
Pembukaan rangkaian kegiatan tersebut ditandai dengan tur ke beberapa wilayah Bali. Rombongan tur yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Wakil Gubernur beserta rombongan PPMKI melakukan pemantauan dan sosialisasi diantaranya menuju Tirtagangga Karangasem dan Bedugul Tabanan, juga menyasar sektor perdagangan UMKM untuk mendorong ekonomi lokal yang berlokasi di Taman Kota Singaraja.
Dalam penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru) di Taman Kota Singaraja, Wakil Gubernur Bali beserta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Bank Indonesia melakukan pembagian masker/faceshield kepada seluruh pedagang UMKM di kawasan tersebut.
Selain itu, untuk menunjukkan kepedulian kepada masyarakat, pada kesempatan tersebut Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali, Bank Mandiri, BTN, BNI dan Bank Syariah Mandiri membagikan 550 paket bahan pokok kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
"Kawasan Kuliner Taman Kota Singaraja ini memiliki 50 pedagang UMKM telah menerapkan transaksi pembayaran berbasis digital dengan menggunakan QRIS. Penggunaan QRIS ini sejalan dengan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru) yang menonjolkan pentingnya jaga jarak," ujar Trisno.
Trisno mengemukakan, berdasarkan data hingga 3 Juli 2020, jumlah merchant QRIS di wilayah Provinsi Bali telah mencapai 101.200 merchant, sebanyak 6.346 diantaranya tersebar di Kabupaten Buleleng.
Baca juga: BI: perekonomian Bali 2020 terkontraksi akibat COVID-19
"Harapannya, melalui peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Buleleng," ucapnya.
Kawasan Kuliner Taman Kota Singaraja diresmikan sebagai Kawasan Kuliner Berbasis Digital oleh Wakil Gubernur Bali didampingi oleh Bupati Buleleng dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Kegiatan touring diakhiri di lokasi wisata Danau Beratan Kabupaten Tabanan yang juga sudah menerapkan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru), termasuk penggunaan transaksi non tunai berbasis digital menggunakan QRIS untuk tiket masuk dan dana punia di Pura Ulun Danu Beratan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan rangkaian kegiatan pada 9 Juli 2020,baik yang dipimpin oleh Gubernur dan dirinya, pada intinya untuk meyakini bahwa pada tahap pertama pembukaan Bali secara terbatas untuk warga lokal Bali telah menerapkan dengan baik untuk pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (Tatanan Kehidupan Era Baru) di seluruh wilayah Bali, termasuk kesiapan pembayaran dengan berbasis digital atau menggunakan QRIS.
Pada tahap pertama pembukaan ini akan dilanjutkan dengan monitoring penerapan tatanan kehidupan era baru di tempat tempat lainnya di seluruh Provinsi Bali, seperti tanggal 11 Juli 2020 akan dilakukan kunjungan kembali ke Pantai Pandawa.
Selanjutnya seluruh rangkaian kegiatan monitoring akan dievaluasi dan apabila semuanya berjalan dengan baik dan sesuai rencana akan dilanjutkan kepada tahap kedua, yaitu 31 Juli mendatang untuk wisatawan domestik nusantara dan untuk wisatawan mancanegara pada 11 September 2020.
"Pemerintah Provinsi Bali berharap tahapan kegiatan ini akan mampu memulihkan pariwisata Bali dan perekonomian masyarakat kembali," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu.