Denpasar (ANTARA) - RSUP Sanglah, Denpasar melayani tes polymerase chain reaction (PCR) sekitar 450 sampai 1.000 spesimen per hari selama COVID-19.
"Di RSUP Sanglah per hari rata-rata kemampuan untuk tes PCR itu 450 sampai 1.000 spesimen. Sedangkan jumlah sampel yang diuji terhitung dari Maret sampai Juni ada 29.002 sampel," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) RSUP Sanglah I Dewa Ketut Kresna saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan jika dalam proses tes PCR tersebut ditemukan kondisi-kondisi tertentu, misalnya ada yang hasilnya inklunklusif, maka pemeriksaan laboratorium paling lama dilakukan dua sampai tiga hari.
"Idealnya dilakukan satu hari saja, tapi kalau ada sesuatu hal, terus sampel di RS banyak, bisa dua sampai tiga hari prosesnya," jelas Dewa.
Baca juga: RSUP Sanglah Denpasar tambah ruang isolasi pasien COVID-19
Koordinator Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, dr. I Nengah Tony Rustawan mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium PCR COVID-19 biasanya dikeluarkan satu hari.
"Apabila ada kondisi-kondisi tertentu misalnya terjadi pemeriksaan yang hasilnya inklunklusif maupun indeterminate, itu diperlukan pemeriksaan lebih lama disamping memang jumlah sampel yang banyak karena situasi wabah saat ini," kata dr. Tony.
Pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanaan PCR, untuk mengantisipasi hal ini dengan melakukan pemeriksaan lebih awal.
Selain itu, jumlah petugas di laboratorium mikrobiologi RSUP Sanglah, diantaranya terdiri dari enam dokter spesialis mikrobiologi klinik, sembilan analis, lima tenaga administrasi, dua orang cleaning service dan sembilan relawan.
Baca juga: RSUP Sanglah sediakan gizi khusus bagi pasien dan tenaga medis