Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha, saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Candikusuma, Senin mengingatkan, agar mewaspadai kredit macet.
Artha mengatakan, kredit macet saat ini menjadi momok atau kendala terbesar bagi lembaga keuangan yang dikelola desa adat tersebut untuk berkembang.
"Karena itu kontrol dari pihak-pihak terkait sangat penting untuk meminimalisir kredit macet," katanya.
Untuk itu diperlukan komitmen dan ketegasan dari pengurus LPD dengan selektif memberikan pinjaman atau pencairan kredit.
Artha menilai, terhadap nasabah yang melakukan pelanggaran dalam pembayaran kredit harus ada tindakan tegas yang disesuaikan dengan awig-awig atau peraturan desa adat setempat.
"Keberadaan LPD harus terus kita jaga karena terbukti mampu memberikan konstribusi yang positif baik kepada masyarakat maupun desa adat," ujarnya.
Khusus untuk LPD Candikusuma di Kecamatan Melaya ini Artha mengakui memiliki prestasi yang baik, karena kredit yang bermasalah hanya terjadi pada tujuh nasabah.
Dalam laporannya, Ketua LPD Candikusuma, I Komang Desen mengatakan, tahun ini Sisa Hasil Usaha (SHU) LPD tersebut tahun 2011 mencapai Rp 215.143.273 atau naik 37 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dari pendapatan tersebut sebesar Rp 8.109.167 masuk ke kas desa pekraman atau desa adat.
Selain itu, aset yang dimiliki juga melonjak 64,75 persen dari Rp 719.354.146 menjadi Rp 1.185.144.427. (GBI/T007)
Kredit Macet Kendala Terbesar LPD
Senin, 12 Maret 2012 15:29 WIB