Denpasar (Antara Bali) - Pendirian Program Studi Desain Fashion Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (FSRD ISI) Denpasar diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor non migas Bali, terutama untuk mata dagangan tekstil dan produk tekstil (TPT).
"Program studi baru yang akan diluncurkan awal Maret 2012 diharapkan mampu mencetak tenaga terampil untuk merancang matadagangan TPT bagi pasaran dalam dan luar negeri," kata Dosen interior FSRD ISI Denpasar, Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, Jumat.
Ia mengatakan, lulusan Program Studi Desain Fashion yang menyandang gelar sarjana (S1) akan lebih menekankan pada kemampuan untuk mendisain busana yang berwawasan global, namun menekankan pada kearifan lokal Bali.
Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan usaha garmen (pakaian jadi) yang selama ini kesulitan tenaga pendisain (perancang) busana (pakaian) dari mintra usahanya di mancanegara.
Ratna menambahkan, mahasiswa yang diarahkan untuk kreatif dalam bidang pendisainan sebagai upaya mendukung industri kreatif selama proses pendidikan S1 menekankan pada teori 70 persen dan praktik 30 persen.(*/T007)