Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Sutedja MPh mengatakan, masyarakat yang berhak mendapat tanggungan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) pada 2012 jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Peningkatan tersebut karena adanya penyesuaian dari para pegawai dan karyawan swasta yang memiliki anak lebih dari dua yang sudah tentu tidak mendapat tanggungan dari Askes dan Jamsostek dan ditambah dengan masuknya Kabupaten Jembrana dalam program JKBM. Inilah yang menyebabkan membengkak dari 2,5 juta penduduk pada 2011 menjadi 3.277.106 jiwa pada tahun ini yang berhak mendapat layanan JKBM. ," kata dr Sutedja, di Denpasar, Rabu.
Ia menyampaikan, karena ada perubahan jumlah penduduk yang tertanggung itu pula menyebabkan anggaran JKBM yang harus disediakan tahun ini menjadi berubah.
"Oleh karena itu, diperlukan kesepahaman para bupati/wali kota di seluruh Bali bahwa biaya pendampingan (cost sharing) untuk JKBM pada tahun ini ada perubahan," ujarnya.
Jika dana pendampingan sebelumnya tetap dipertahankan, lanjut dia, itu berarti besaran premi perkapita penduduk dalam satu bulannya dengan jumlah yang meningkat akan menjadi lebih kecil.
Pada 2011 dengan total biaya pelayanan JKBM antara provinsi dan kabupaten/kota sebesar Rp181,25 miliar lebih, besaran premi perkapita penduduk yang disubsidi pemerintah tiap bulannya sebesar Rp5.620.(LHS/T007)
Pemerintah Kaji Dana Pendampingan JKBM
Rabu, 22 Februari 2012 16:50 WIB