Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memperkirakan UMKM khususnya di Kalimantan Utara akan menghadapi dampak wabah COVID-19 paling parah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Selasa, dalam Rapat Terbatas (melalui Video Conference) dengan Topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19, mengatakan Pemerintah telah menyusun skenario prediksi dan penanganan dampak COVID-19 terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
“UMKM skenario sedang yang berat di Kalimantan Utara,” kata Presiden.
Kepala Negara menambahkan, UMKM di wilayah tersebut kemungkinan akan menghadapi penurunan pendapatan sampai 36 persen.
Bahkan kemampuan bertahan mereka diperkirakan hanya sampai periode Agustus hingga Oktober 2020.
Baca juga: Bali lengang tapi aktivitas masyarakat tetap "hidup"
Untuk itu, ia menegaskan, Pemerintah memastikan akan ada relaksasi kredit bagi UMKM terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah COVID-19.
“Kita kemarin sudah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK akan memberikan kelonggaran relaksasi kredit UMKM untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar,” katanya.
Kredit itu terinci baik kredit perbankan maupun industri keuangan nonbank.
Baca juga: Tanah Lot Tabanan-Bali tutup sementara
Baca juga: Lokasi wisata Garuda Wisnu Kencana ditutup sementara
Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan sampai satu tahun dan penurunan bunga.
Presiden juga mengaku mendapatkan keluhan bagi para pekerja harian termasuk tukang ojek, soper taksi, hingga nelayan.
Untuk mereka, Presiden juga memastikan akan ada kelonggaran kredit yang diberikan.
Baca juga: 30 objek wisata di Buleleng-Bali tutup sementara
Baca juga: Pantai Pandawa Bali ditutup cegah COVID-19
Presiden: UMKM Kaltara terdampak COVID-19 paling parah
Selasa, 24 Maret 2020 11:38 WIB