Singaraja (ANTARA) - Sebanyak 40 dosen di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III di Kampus Jinengdalem, Kabupaten Buleleng pada 28 Januari 2020 hingga 9 April 2020.
Ketua Panitia, Prof. Dr. Ketut Suma, M.S., di kampus setempat, Jumat, menjelaskan pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan profesionalisme, membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan serta membentuk karakter yang unggul dan bertanggungjawab.
Menurut Ketut Suma, penyelenggaraan pelatihan ini dilakukan secara inovatif dan terintegrasi, yaitu memadukan pembelajaran klasikal dengan non klasikal dan di tempat kerja, sehingga menjadi kebiasaan. "Melalui ini, kami ingin bisa melahirkan CPNS yang profesional," katanya.
Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena telah memberikan kepercayaan kepada Undiksha sebagai salah satu penyelenggara kegiatan pelatihan ini.
"Semoga kedepan, Undiksha bisa memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Karena sampai saat ini, kita sudah diberi kepercayaan untuk melaksanakan Pelatihan dan Pendidikan Penguatan Kepala Sekolah," ungkapnya.
Baca juga: Undiksha kukuhkan tiga guru besar
Undiksha saat ini sudah memiliki sembilan instruktur pelatihan dasar bagi CPNS. Diharapkan kedepannya bisa bertambah dan terus dapat menyempurnakan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan.
"Khusus untuk pelatihan dasar ini, dijelaskan ada perbedaan yang cukup signifikan dengan Prajabatan, baik dari sisi durasi pelaksanaan, metode pengajaran, maupun kurikulumnya. Pada Latsar ini ada metode On & Off Class, maupun On & Off Kampus," paparnya.
Menurut dia, latihan ini dilakukan secara terintegrasi dengan tujuan untuk membangun Integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.
"Dari sini juga ditekankan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan antikorupsi," jelasnya.
Ia menambahkan latihan ini akan menjadi filtering/seleksi bagi peserta untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu menjadi PNS.
"Walaupun kegiatan ini dilaksanakan di kampus Saudara sendiri, aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Latsar ini akan berlaku sebagaimana mestinya. Tidak ada toleransi," tegasnya.
Baca juga: Undiksha cetak mahasiswa berkarakter lewat "outbond"
Para dosen muda ini dinilai sebagai orang-orang intelektual, sebagai "agent of change", karena itu diharapkan mampu membawa perubahan terhadap kemajuan Undiksha ke depan sebagai Universitas Unggul berlandaskan Tri Hita Karana di Asia tahun 2045.
"Saya juga ingin dosen muda ini terus meningkatkan kualitas diri. Bisa menghadapi era revolusi industri 4.0. Bisa melanjutkan studi ke jenjang doktor. Saya ingin semua bisa lanjut di luar negeri," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dra. Garti Sri Utami, M.Ed mengapresiasi latihan yang dilaksanakan Undiksha ini, karena mampu mendukung penuntasan Diklatsar yang wajib diikuti CPNS.
"Sejak Kemendikbud kembali menangani pendidikan tinggi, kami mendapat limpahan 6.651 orang CPNS yang belum mengikuti Latsar, padahal ini menjadi salah satu syarat untuk diangkat menjadi PNS," jelasnya.
Ia menaruh harapan besar terhadap CPNS dosen ini untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia unggul. Oleh sebab itu, diharapkan terus ada upaya peningkatan kualitas diri dan bisa menjadi abdi negara yang profesional.