Gianyar, Bali (ANTARA) - Bupati Gianyar Made Mahayastra menegaskan bahwa industri pariwisata saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan promosi lewat brosur atau website/laman semata, karena "rekomendasi" dari teman justru penting.
“Kita tidak bisa lagi membodoh-bodohi turis, pelaku pariwisata harus mampu menunjukkan suasana seperti yang mereka promosikan dalam brosur atau website. Rekomendasi dari seorang teman itu jauh lebih ampuh dari brosur, inilah yang menjadi tugas berat BPPD yang baru dilantik,” tegas Bupati Gianyar saat melantik pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Gianyar yang dirangkai dengan peluncuran laman/website ekonomi kreatif Kabupaten Gianyar, di kantor Bupati Gianyar, Rabu .
"Promosi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menciptakan suasana, sehingga para wisatawan mampu menjadi perpanjangan tangan kita untuk mempromosikan pariwisata di negara asalnya masing-masing," tambah bupati.
Pengukuhan juga dihadiri oleh Ketua BPPD Bali, Tjok Artha Ardhana Sukawati, Sekdakab.Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Surya Adnyani Mahayastra, Dandim 1616/ Gianyar, Kapolres Gianyar, dan praktisi kepariwisataan di Bali.
Baca juga: ASEAN kini miliki laman pariwisata
Pelantikan ditandai dengan pemukulan kulkul, Bupati Gianyar melantik 9 orang pengurus BPPD dengan ketua Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati, sekaligus melaunching website Ekonomi Kreatif Kabupaten Gianyar ekraf.gianyarkab.go.id
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga mengatakan baru pertama kali Kabupaten Gianyar yang dikenal sebagai sebagai daerah pariwisata budaya, mengukuhkan dan meresmikan Badan Promosi Pariwisata Daerah atau BPPD.
Bupati Mahayastra menaruh harapan besar pada pengurus BPPD, mengingat dari segi usia mereka masih muda dan memang ahli di bidangnya masing-masing.
“Mudah-mudahan dengan tenaga yang muda-muda industri pariwisata di Gianyar makin menggeliat, apalagi mereka semua adalah praktisi di dunia pariwisata, saya harap mereka bisa mengawal masyarakat mencitrakan pariwisata di Gianyar hingga lebih luas lagi,” harap Bupati Mahayastra.
Baca juga: Awal tahun, Badung promosikan pariwisata ke India
Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua BPPD Bali, Tjokorda Arta Ardha Sukawati, atau yang dilebih dikenal dengan Cok Ace.
Menurut dia, orientasi industri wisata saat ini trennya sudah bergeser. Jika dulu para turis diperlakukan bak raja, diservis secara berlebihan, namun kini tren telah bergeser.
Para tamu lebih memilih mendekatkan pada pengalaman. Sebagian besar turis tidak lagi berorientasi pada hotel berbintang untuk menginap, namun mereka lebih memilih menginap di hotel yang mana lokasinya mampu memberikan mereka pengalaman yang berbeda. Ini akan menjadi kenang-kenangan selama mereka berlibur, dan tentu saja pengalaman ini mereka ceritakan pada teman, kerabat di negara asalnya.
“ Promosi gratis inilah yang paling penting dan efisien,” tegas Cok Ace.
Cok Ace yang juga Wagub Bali ini juga menaruh apresiasi tinggi pada Bupati Gianyar Made Mahayastra. Karena Gianyar telah mampu membentuk dan mengukuhkan pengurus BPPD.
Semoga apa yang dilakukan Kabupaten Gianyar mampu memberikan inspirasi bagi kabupaten-kabupaten lainnya di Bali yang belum membentuk BPPD