Singaraja (ANTARA) - Sebanyak 19 mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa Undiksha Singaraja, Bali, yang mengambil mata kuliah studi khusus melakukan pameran karya-karya mereka di di Galeri Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha pada 26 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
Hardiman, dosen seni rupa yang menjadi kurator dalam pameran itu di kampus setempat, Jumat, menjelaskan hasil-hasil karya yang dipamerkan adalah hasil kuliah studi khusus dengan konsentrasi yang variatif diantaranya seni lukis, seni grafis, seni patung, kriya tekstil, kriya kayu, kriya logam, kriya keramik, dan prasi.
"Material yang digunakan bermacam-macam. Ada yang bergelut dengan cat air, dengan cat minyak, dengan karakter lino yang plastis, karakter MDF yang keras dan ekspresif, tanah liat yang elastis, kayu yang padat, logam yang kaku, fotografi yang tergantung pada intensitas cahaya, dan sejumlah problematika lainnya yang menjadi persoalan utama untuk mereka taklukkan," kata Hardiman.
Menurut Hardiman, para mahasiswa ini bekerja memakai material dengan tujuan untuk menyatakan sesuatu. Tetapi di lain sisi, mereka berhadapan dengan persoalan material yang rumit, tidak mudah, tidak ramah, dan kompleks. Yang kemudian menjadi fokus mereka adalah persoalan memecahkan karakter material yang ruwet itu.
"Eksperimen dan ekplorasi material pun menjadi permainan yang mengasyikan. Akibatnya, ada temuan pemecahan material yang kerap dianggap sebagai pencapaian estetik. Anggapan ini tentu saja keliru dalam kaidah seni. Kualitas seni tidak ditentukan oleh kekuatan bahan, lama pengerjaan, tingkat kejelimetan, tema besar, dan serupanya," katanya.
Hardiman mengatakan, para mahasiswa itu memang merasa telah memperoleh pencapaian karena telah memecahkan persoalan material. Tahap awal berkenalan dengan material memang adalah penaklukan, dan mereka mengira, setelah menaklukkan itulah pencapaian.
"Padahal cara lain, metode lain, teknik lain, dan waktu lain akan pula melahirkan persoalan lain. Intinya problematika material tak akan final, ia selalu tumbuh menjadi problematika baru. Begitu seterusnya. Tak berkesudahan," katanya.
Baca juga: FK Undiksha raih medali perak pada "AIG Competition" di Singapura
Menanggapi pameran itu, Rektor Undiksha Prof. Dr. Nyoman Jampel mengatakan sangat senang karena kegiatan pameran pada program studi Pendidikan Seni Rupa di Undiksha kini semakin menggeliat.
Beberapa hari sebelumnya, sebanyak 11 orang dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa juga menggelar pameran bersama di galeri Seni Rupa Undiksha. Puluhan karya seni dosen Undiksha itu beraliran realis, mulai dari foto, kriya kayu, kriya keramik, instalasi hingga lukisan.
"Pameran ini penting dilakukan karena sebagai ajang untuk menunjukkan hasil-hasil dari pencapaian para mahasiswa dalam berproses, baik di dalam kelas maupun di luar kelas," kata Jampel.
Baca juga: 29 atlet Undiksha Bali ke POMNAS XVI/Jakarta
26 Desember-6 Januari, mahasiswa seni rupa Undiksha pamerkan karya studi khusus
Jumat, 27 Desember 2019 20:24 WIB