Negara (Antara Bali) - Tujuh rumah nelayan di Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, terendam air laut setinggi betis sejak Senin (26/12) malam hingga Selasa dinihari.
Buyang, salah seorang warga setempat mengatakan, air pasang mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 23.00 Wita dan baru surut dalam beberapa jam kemudian.
Selama air laut merendam rumahnya, Buyang bersama keluarga dan tetangganya segara keluar rumah menjauh dari jangkauan air di kebun kelapa di depan tempat tinggalnya.
Selain itu, agar barang-barang seperti kursi, kasur dan perabot rumah tangga lainnya tidak terendam air, ia terpaksa mengeluarkannya ke arah tempat yang lebih aman di sekitar halaman.
Menurut Buyang, kejadian seperti ini ia rasakan hampir berulang setiap tahun bertepatan saat datang angin barat.
"Biasanya pada akhir tahun seperti ini ombak membesar dan air laut pasang. Sudah biasa sampai masuk ke rumah," kata laki-laki yang bekerja sebagai nelayan yang mengoperasikan perahu selerek ini.
Kepala Desa atau Perbekel Pengambengan, H. Asmuni Turyadi yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali minta warga di tempat tersebut pindah.
"Bahkan kami sudah sediakan lahan pengganti, memang sama-sama tanah negara tapi lebih aman dari jangkauan ombak," katanya.
Ia sendiri tidak paham, kenapa warganya itu tidak mau pindah padahal hampir tiap tahun air laut menggenangi rumah mereka.(geis/T007)