Denpasar (Antara Bali) - Gelombang pasang air laut sempat meluap hingga menggenangi sejumlah rumah warga di Desa Suwung Kauh, Denpasar, yang lokasinya tidak jauh dari hutan bakau Taman Hutan Raya Ngurah Rai.
Kadek Bobby Susila salah seorang warga Suwung Kauh, ditemui di Denpasar, Minggu, membenarkan kejadian yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. "Akibat gelombang pasang, semalam sekitar pukul 23.30 Wita air laut menyergap menggenangi sekitar sepuluhan rumah warga," ucap warga yang rumahnya bersebelahan dengan hutan bakau Ngurah Rai itu.
Rumah-rumah warga yang tergenang air hingga semata kaki, lanjut dia, tepatnya di Gang Wijaya, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar. Daerah ini posisinya paling dekat dengan hutan bakau yang telah mendapat izin untuk dieksploitasi sebagai tempat usaha pariwisata.
Saat gelombang pasang menyergap, kata dia, warga banyak yang berhamburan ke luar rumah. Ia mengatakan tidak sampai timbul kerugian karena kejadiannya tidak sampai satu jam.
"Air tidak sampai masuk rumah saya karena sudah sempat dilakukan pengurukan, sementara rumah tetangga banyak yang terendam. Sergapan air laut juga menggenangi lapangan sepakbola," ucapnya.
Menurut dia, kejadian gelombang pasang air laut seperti Sabtu (12/1) malam, baru muncul lagi setelah sekian lama tidak terjadi. "Kami menduga kejadian ini karena laut di sekitar sini mengalami pendangkalan akibat proses pengurukan untuk pembangunan jalan tol di atas perairan (JDP) yang menghubungkan Benoa dengan Bandara Ngurah Rai," ujarnya.
Ia menambahkan, kejadian gelombang pasang sampai menggenangi rumah warga dulu terjadi ketika berlangsung pengurukan jalan menuju Pulau Serangan, Denpasar. "Dulu sering ketinggian air pasang mencapai selutut. Akibat pendangkalan laut, kami yang berbatasan dengan Serangan turut terkena imbasnya," kata Bobby. (LHS/T007)