Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta nelayan dan wisatawan mewaspadai potensi tinggi gelombang laut hingga tiga meter di perairan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada 7-8 Juni 2023.
“Masyarakat diimbau tetap waspada dan hati-hati,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Selasa.
Berdasarkan pengamatan BMKG, ketinggian gelombang laut di Nusa Dua, Bali, diperkirakan mencapai hingga dua meter pada 7 Juni dan meningkat pada Kamis (8/6) hingga tiga meter.
Perairan Nusa Dua berada di Kabupaten Badung yang merupakan salah satu destinasi wisata bahari dan berbatasan dengan Selat Badung.
Selain di Nusa Dua, wilayah lain yang berpotensi memiliki ketinggian gelombang laut hingga 2-2,5 meter, yakni Kuta di Kabupaten Badung, Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, dan Sanur, Denpasar.
Baca juga: BMKG: Ombak tinggi berpotensi terjadi di laut Indonesia
BMKG memperkirakan pada 7-9 Mei 2023, sejumlah perairan di Bali mengalami gelombang tinggi hingga empat meter, yakni di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan.
Perairan itu merupakan jalur padat penyeberangan Bali-Jawa dan Bali-Lombok serta kawasan wisata bahari, dan Selat Badung merupakan penyeberangan Sanur-Nusa Penida yang ramai dikunjungi wisatawan.
Sedangkan Samudera Hindia selatan Bali, gelombang diperkirakan mencapai hingga enam meter dengan kategori sangat tinggi.
Adapun kecepatan angin di sejumlah perairan di Bali diperkirakan hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam dari timur-tenggara.
Sementara itu, cuaca umum di Bali diperkirakan berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat yang tidak merata di Bali bagian tengah dan timur.
Baca juga: BMKG Denpasar minta nelayan waspada ombak laut setinggi enam meter
BMKG memperkirakan kondisi itu disebabkan oleh suhu muka laut berkisar 26-30 derajat Celcius dan masa udara basah terkonsentrasi di lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan fenomena bulan purnama terjadi pada Sabtu (3/6) dan perigee pada 6 Juni 2023 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum pada 7-8 Juni 2023.
Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, BMKG memperkirakan rob berpotensi terjadi di sejumlah pantai di wilayah pesisir Bali.