Denpasar (ANTARA) - Polda Bali mengerahkan 13 ribu personel yang siaga satu dan bersinergi dengan TNI beserta instansi terkait dalam pelaksanaan Operasi Lilin Agung tahun 2019 menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Untuk gelar pasukan ini hanya 1.400 - 1.500 personel, tapi untuk seluruh jajaran ada 13 ribu personel yang siaga satu dan saya tidak izinkan anggota Polri meninggalkan operasi ini sampai selesai, karena kita betul - betul komitmen untuk menjaga, baik itu masyarakat luar Bali and also tourist from abroad we are protecting you are in Bali," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, setelah membuka Gelar Operasi Lilin, di Lapangan Puputan Badung, Kamis.
Ia memprediksi volume kendaraan akan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hari biasanya, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Sejumlah kendaraan dari daerah lain yang masuk ke Bali atau kendaraan - kendaraan di Bali yang keluar.
"Prediksi saya ya kendaraan akan meningkat naik, mau yang masuk atau yang keluar dari atau ke wilayah Bali, namun kondisi ini juga sudah kami kontrol, supaya dapat meminimalkan kemacetan yang terjadi," jelasnya.
Saat ini, pihaknya telah mengoperasionalkan Command Center di berbagai wilayah agar bisa mengurai dari Command Center. Selain itu dapat melihat pemetaan seluruh Bali dengan tingkat kemacetan bersamaan dengan pergerakan pasukan yang ada penempatan patroli di jalan raya.
"Jadi betul-betul pelaksanaan patroli bukan hanya kegiatan VVIP maupun VIP tetapi patroli yang kita juga banyak menempatkan pada polisi wanita sehingga mungkin kalau pun macet melihat polisi wanita pengendara tidak terlalu komplain dibandingkan melihat mungkin polisi lain karena ini kegiatan humanis," ucap Golose.
Baca juga: Polda Bali lakukan operasi cipta kondisi
Terkait dengan diprediksinya jumlah kendaraan yang meningkat di Bali, pihaknya mengaku akan berusaha untuk mengurai sehingga bukan pada kondisi macet total tetapi kondisi macet yang terurai.
"Kita berusaha untuk mengurai kemacetan jadi bukan macet yang diam dan tidak bergerak sama sekali, tetapi macet yang bisa terurai dan ini sudah kita praktekkan dan keluarkan, karena semua terkontrol dari kami di Command Center," jelasnya.
Golose menegaskan akan mengantisipasi apabila dalam perayaan Natal dan Tahun Baru ini ada bencana alam dan sebagainya karena musim penghujan telah tiba. "Bersama dengan Pangdam IX/Udayana siap menggerakkan pasukan dan BPBD, Basarnas dan stakeholder lainnya," katanya.
Operasi Lilin Agung 2019 akan berlangsung selama 10 hari mulai dari 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat dapat merayakan dengan rasa aman dan nyaman.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR yakin Natal dan Tahun Baru di Bali akan aman
Selain itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan TNI juga sedang menyiapkan segala perlengkapan dan membantu Polri dalam Operasi Lilin Agung 2019.
Pihaknya menuturkan bahwa sebelumnya telah dilakukan langkah - langkah pendahuluan untuk menciptakan sistem keamanan semesta melalui pembina desa dan mengajak seluruh komponen desa untuk aktif dalam pengamanan Operasi Lilin Agung 2019.
"Melalui langkah - langkah pendahuluan ini bisa maksimal menekan angka - angka pelanggaran, karena pelanggaran ini muncul dari aktifitas desa sehingga kita ajak semua dengan harapan angka - angka pelanggaran dann tindakan kriminal bisa ditekan dan memudahkan aparat melaksanakan tugas," jelasnya.