Singaraja (ANTARA) - Masyarakat Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali mempromosikan potensi wisata bahari yang menjadi modal utama untuk menciptakan kawasan wisata bertaraf internasional di Bali bagian utara itu lewat Aksi Seni Tejakula Buleleng Bali Dive Festival (ASET BBDF).
Keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, menyebutkan ASET BBDF 2019 diselenggarakan selama empat hari, 21-24 November 2019 itu dimeriahkan dengan beragam acara mulai dari parade kesenian, stan kuliner, pameran kerajinan, penampilan dan atraksi artis-artis Buleleng.
Koordinator Calendar of Event Bali Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Drs. Putu Ngurah, MM., saat membuka ASET BBDF di Tejakula (21/11) mengatakan langkah-langkah Pemkab Buleleng untuk menjadikan pariwisata Buleleng sebagai kawasan pariwisata berkelas internasional mendapat apresiasi oleh Kemenparekraf.
"Karena itu, Buleleng masuk kembali dan punya dua dari tujuh nama di Calender of Event yang masuk tahun 2020," katanya.
Namun, dibalik potensi alam yang tersimpan di Buleleng, kata Putu Ngurah, diharapkan selalu ada dukungan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah berelaborasi dalam memajukan destinasi kepariwisataan di Bali Utara.
"Salah satunya dengan menjaga aset pariwisata yang ada," katanya.
Senada dengan itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan kemajuan Buleleng sudah di depan mata, tuntutan perkembangan pariwisata di Buleleng sangat mendorong pemerataan pembangunan.
Baca juga: Seniman Buleleng kolaborasikan Genjek-Genggong untuk Gasebu Sukasada
Usaha yang sedang digalakkan Pemerintah Provinsi Bali melalui pembangunan jalan baru batas kota Singaraja - Mengwitani akan segera dinikmati tahun 2020.
"Dukungan Pemprov untuk menyeimbangkan pembangunan di Bali Utara harus didukung bersama oleh seluruh masyarakat Buleleng. Utamanya bagaimana mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak masih dini, mengingat pembangunan ini akan memberikan dampak sangat luas untuk kemajuan termasuk di sektor pariwisata Buleleng ini," ungkap Bupati asal Desa Banyuatis ini.
Tejakula memiliki potensi yang patut terus untuk dikenalkan. Hadirnya festival ini akan memberikan dorongan semangat bagi masyarakat untuk mempersiapkan dirinya menghadapi perubahan dan perkembangan dari kemajuan pariwisata.
"Saya sangat optimistis, hadirnya shortcut dan rencana pembangunan Bandara Buleleng menjadi titik balik bagi kemajuan Buleleng tercinta," katanya.
Baca juga: Pemkab Buleleng adakan Festival Seni Sawan 2019
Dalam pembukaan ASET BBDF 2019, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Suko Wardono, menyerahkan bantuan berupa Sarana Wisata Bahari sebesar Rp650 juta lebih kepada Yayasan Karang Lestari, Pokmawas Penimbanga Lestari dan Pokmawas Pantai Bondalem.
"Bantuan yang diserahkan berupa peralatan selam, perahu wisata, pondok wisata dan under water camera. Saya sangat berharap hal ini mampu mendorong perkembangan wisata Bahari di Buleleng dan khususnya Tejakula," kata Suko Wardono.
Wardono juga meminta dan mengajak semua masyarakat menjaga kebudayaan pesisir laut agar selalu terlihat indah, sehingga tetap memiliki daya tarik pariwisata.
"Nantinya, pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan daerah pesisir setiap tahunnya akan didukung," katanya.*